Kampus

Guru Galau, Lulusan FKIP Terancam Nganggur

Foto bersama narsum dan penyelenggara Seminar Pendidikan di Auditorium FKIP USK, Selasa (28/02/2023).

BANDA ACEH, EDUNEWS.ID – Sambil menghela nafas, Tabrani mulai bicara kegalauan yang dirasakan dan dilihat.

Puluhan tahun mengajar sebagai guru di sekolah, ia tahu betul suka-duka menjadi guru.

Hal itu menjadi titik mula pembahasan Tabrani dalam Seminar Pendidikan yang digelar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HIMADIKON) Universitas Syiah Kuala (USK), Selasa (28/02/2023) di Auditorium FKIP.

Menurutnya, LPTK harus berbenah. Begitu pula Dinas Pendidikan harus melakukan kerja kreatif dan inovatif.

Sementara itu, Direktur CCDE itu, LPTK harus updated dan upgrade guna meningkatkan mutu lulusan.

“Adalah wajib guru updated dan upgrade diri, namun tidak kalah penting lembaga penghasil juga berubah, memahami pasar agar LPTK menghasilkan lulusan siap pakai,” katanya.

Tabrani juga galau dengan rendahnya literasi anak bangsa, terutama para guru.

Masih banyak guru yang malas membaca apalagi menulis. Harusnya guru menjadi teladan bagi siswa dalam hal baca tulis.

Bukan hanya sebagai guru, Tabrani Yunis dikenal luas sebagai pegiat literasi.

Dalam kesempatan itu, ia menceritakan pengalamannya semasa dahulu yang menggeluti literasi dari TK sampai perguruan tinggi.

“Ketika mengajar di UIN Ar-Raniry, saya memberikan pilihan kepada mahasiswa, mengikuti prosedur konvensional atau menulis artikel di media dengan tema sesuai Mata Kuliah,” tambahnya.

Pilihan yang diberikan ternyata cukup efektif menggerakkan beberapa mahasiswa menulis.

Tabrani Yunis juga menceritakan giatnya mengembangkan literasi di sekolah-sekolah.

“Bagi saya, berbuat baik apalagi mencerdaskan anak bangsa tak harus jadi pejabat negara, bahkan uang sendiri harus keluar untuk mengajar menulis,” tutupnya.

Di sesi kedua, giliran Kismullah yang merupakan koordinator program S1 Bahasa Inggris USK.

Dalam pemaparannya, ia menilai kemajuan teknologi menjadi ancaman serius bagi lulusan FKIP. Ia mengingatkan beberapa profesi/pekerjaan yang bakal lenyap.

“Sekarang perhatikan gambar berikut, tebak profesi apa, nah itulah beberapa profesi yang diperkiraan akan punah”, kata doktor jebolan Deakin University, Melbourne (Burwood Campus), Australia itu.

Menurutnya, para calon guru maupun guru harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan kemajuan zaman.
Senada dengan yang disampaikan pemateri sebelumnya, namun Kismullah menambahkan AI sebagai mitra atau saingan manusia nantinya.

“Chat GPT itu mampu menjawab pertanyaan yang terkadang guru tidak mampu jawab, misalnya soal sejarah, ekonomi, fisika, matematika, bahkan ada kemungkinan nanti lebih maju lagi sampai persoalan psikologi manusia,” kata Kismullah.

Menurutnya, tantangan guru kedepan bukan lagi manusia, bisa jadi robot cerdas. Olehnya itu, tidak bisa ditawar lagi agar lulusan FKIP terus meningkatkan kapasitas integritas diri.

“Kemampuan berpikir kritis menggunakan nalar adalah kebutuhan, ketika AI mampu menghafal banyak hal, dan itu harus dimiliki seorang guru,” tutupnya.

Dalam sesi tanya-jawab, Firman menanyakan perihal PPG yang ternyata dapat diikuti fakultas non-kependidikan, sehingga semakin mengecilkan peluang lulusan FKIP.

Kegiatan seminar pendidikan bertema “Menjadi Pendidik di Abad 21” tersebut dibuka Wakil Dekan III FKIP USK, Ketua panitia Hanifah Safitri serta diikuti oleh sekitar 200 mahasiswa dan guru.

Ketua umum Himadikon, Rahmat Firman Hafrizal, mengapresiasi kinerja panitia, dan bantuan semua pihak.
Rahmat mengatakan seminar pendidikan itu merupakan kegiatan di akhir kepengurusan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top