MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kader Hipermaju, Muhammad Adam Rifqi terpilih sebagai Presiden BEM Fakultas Hukum (FH) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Senin (27/5/2024).
Adam Rifqi mengaku bersyukur atas terpilihnya sebagai Presiden BEM FH UMI periode 2024-2025.
Adam merupakan mahasiswa yang berasal dari desa Pasa’bu, salah satu desa terpencil di kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Kegigihannya dalam menuntut ilmu dan aktif berproses di organisasi mahasiswa, membawa ia terpilih menjadi Presiden BEM FH UMI.
“Terima kasih yang amat sangat atas dukungan dan support dari berbagai pihak yang terlibat dalam kemenangan ini. Tidak ada kata-kata yang bisa saya ungkapkan selain ucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kemenangan ini sejatinya milik kita bersama,” ucap Adam sapaannya.
Diketahui, pemilihan calon ketua BEM dan Ketua adalah delegasi dari masing-masing Study Club (Sc) dan non Study Club (Non Sc). Setiap study club memiliki 2 delegasi. Satu suara untuk memilih calon ketua BEM dan satu suara untuk BLM FH UMI.
Ada 9 kandidat dari beberapa study club bertarung di Pilbem FH UMI kali ini. Adam terpilih Presiden BEM FH UMI setelah unggul 4 suara dari 8 kandidat lainnya.
Adam membeberkan visinya yakni BEM FH-UMI sebagai wadah pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pemrakarsa pergerakan mahasiswa secara progresif.
Kemudian membangun sinergitas antar lembaga melalui rekonsiliasi struktur kemahasiswaan berbasis komunikatif dan aspiratif pada peningkatan perkaderan, penelitian, dan pendidikan untuk kebermanfaatan FH UMI, UMI dan Indonesia.
Adam juga menyampaikan misinya yakni revitalisasi sistem kerja organisasi melalui penguatan administratif BEM FH-UMI meningkatkan kualitas intelektual dan kompetensi mahasiswa FH-UMI kompetitif, kreatif dan progresif sebagai yuris professional, baik dibidang akademik maupun non akademik.
“Menciptakan harmonisasi melalui kolaborasi dan sinergitas antar lembaga dan non lembaga mahasiswa FH-UMI mengakselerasikan peran strategis BEM FH-UMI sebagai episentrum gerakan intelektual mahasiswa yang inklusif dalam pengawalan isu berbasis urgensi, aksesibilitas, dan signifikansi tanpa diskirimimasi,” ucapnya.
Selanjutnya menjadikan BEM FH-UMI sebagai sarana aspirasi dan komunikasi dalam hubungan antar lembaga eksekutif kemahasiswaan universitas, lembaga mahasiswa FH-UMI, dan birokrasi kampus untuk menciptakan sinergitas bersifat solutif yang membangun dan berkemajuan.
