MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Para warga berprofesi pedagang kaki lima di sekitar pintu nol Unhas (Universitas Hasanuddin) Kota Makassar, kebingungan karena terancam digusur.
“Kemarin baru diinfokan. Ada surat edaran itu, baru kemarin kutahu,” ujar Nur Hayati, salah seorang pedagang, pada Selasa (25/7/2023).
Surat edaran yang dimaksud adalah pemberitahuan resmi yang ditandatangani oleh Syahradi Kadir selaku Direktur PUPA (Pengembangan Usaha dan Pemanfaatan Aset) Unhas bernomor 22692 tahun 2023.
Melansir catatankaki.org, para pedagang diimbau untuk mengosongkan dan membongkar lapak sendiri paling lama di tanggal 27 Juli 2023. Nur Hayati kebingungan sebab surat yang dibuat tanggal 17 Juli 2023 tersebut diterima para pedagang pada tanggal 24 kemarin.
Nur Hayati, yang telah berjualan sejak tahun 2013, juga mengaku bingung karena sebelumnya tidak pernah terlibat pembicaraan soal pengosongan lahan dengan pihak Unhas.
“Baru kemarin datang, eh harus dikosongkan tanggal 27. Kita juga bingung mau (pindah) di mana tempatnya,” ucapnya, dikutip edunews.id pada Kamis (27/7/2023) malam.
Hal serupa juga diutarakan oleh Hasyim, pedagang berusia 35 tahun, yang pernah membayar uang sewa lahan pada 2019 dan dijanjikan perbaikan lapak tapi tak pernah direalisasikan hingga kini.
“Tidak ada pembicaraan (sebelumnya), (padahal) kita mau cari solusi. Kita kan mata pencahariannya cuman satu, jadi kalau kita diusir kita mau bikin apa? Kalau kita digusur kita mau dikemanakan,” pungkas Hasyim.
Diketahui, Syahriadi Kadir menolak berkomentar tentang surat edaran pengosongan lahan tersebut dikarenakan berdalih sedang berduka.
