MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Beredar isu pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasanuddin (Unhas), salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mengajak mahasiswa Unhas sambut baik hal tersebut.
Menurutnya, pemilihan Presma BEM Unhas merupakan momentum demokrasi yang harus dijadikan peluang untuk menentukan pimpinan Eksekutif Mahasiswa Unhas yang baik.
“Ini adalah momentum demokrasi bagi kita semua karena disinilah mahasiswa Unhas bisa memilih dan memastikan kelayakan seorang pemimpin BEM Unhas,” katanya.
Ia menerangkan, bahwa isu pemilihan Presiden BEM Unhas harus disambut baik lantaran hal tersebut dapat menggugah semangat mahasiswa Unhas dalam menjaga estafet kepemimpinan di Lembaga Eksekutif tertinggi Unhas.
“Pemilihan Presma harus menjadi perhatian besar kita, yang bisa saja dapat menjadi ruang untuk mengaktifkan perhatian besar kita terhadap keberlangsungan lembaga eksekutif mahasiswa Unhas di tingkat Universitas,” terangnya.
Terakhir, selaku mahasiswa FIB, ia berharap agar Presiden BEM Unhas yang nantinya menahkodai BEM Unhas berasal dari Fakultasnya.
“BEM Unhas ini kan lembaga eksekutif tertinggi di Unhas, maka orang yang memimpinnya haruslah orang yang memiliki kelayakan di berbagai hal. Misalnya mempunyai rekam jejak organisasi yang baik, berpengetahuan luas, kritis, dan tentunya kompetitif. Di FIB saya rasa ada stok itu, saya berharap mahasiswa FIB yang memimpin BEM-U nantinya,” pungkasnya.
