TAKALAR, EDUNEWS.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Sosialisasi Pencegahan Stunting di Kecamatan Polombangkeng Selatan, Sabtu (23/7/2022).
Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dengan menghadirkan pembicara Eni Abd Hasan selaku KO. Gizi Puskesmas Polombangkeng Selatan dan Syareni sebagai perwakilan Puskesmas Bulukunyi.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita karena terjadinya kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan.
Anak yang menderita stunting kemudian cenderung memiliki tubuh lebih kerdil, dibandingkan anak seusianya.
Eni Abd. Hasan menerangkan bahwa stunting bukan hanya masalah pada ukuran fisik, melainkan juga berpengaruh terhadap organ tubuh lainnya.
“Stunting bukan hanya semata pada ukuran fisik pendek, tetapi lebih pada konsep bahwa proses terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada organ lainnya, termasuk otak,” terang Eni.
Dia melanjutkan bahwa stunting disebabkan beberapa faktor, seperti kurangnya pengetahuan keluarga mengenai kesehatan dan gizi, terbatasnya layanan kesehatan post natal care dan pembelajaran dini yang berkualitas, kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi, serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Sementara itu, Syareni menegaskan bahwa upaya pencegahan stunting perlu dimulai sejak terjadinya kehamilan.
“Untuk pencegahan, dimulai sejak kehamilan dengan memperhatikan pola makan. Usahakan rajin pemeriksaan rutin ke Posyandu ataupun Puskesmas. Di samping itu, pencegahan juga dimulai sejak 1000 hari kehidupan anak balita dengan memperhatikan pola makan, pola asuh dan juga sanitasi lingkungan,” pungkasnya.
