MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Unpri (Universitas Prima Indonesia) Medan merespons kabar penemuan mayat diduga korban pembunuhan di lingkungan kampus oleh polisi.
Dalam keterangan resminya, Susanto selaku WD (Wakil Dekan) FK (Fakultas Kedokteran) menyayangkan kelakukan Polrestabes Medan atas berita yang simpang siur.
“Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi karena pimpinan Universitas tidak pernah dimintai keterangan secara resmi,” ucap Susanto di Medan, pada Rabu (13/12/2023).
Susanto menjelaskan bahwa mayat tersebut adalah kadaver yang merupakan media belajar mahasiswa milik FK. Kadaver adalah tubuh manusia yang diawetkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran anatomi atau ilmu urai.
“Di Laboratorium Anatomi FK Unpri terdapat lima kadaver, satu perempuan dan empat laki-laki. Dan kadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu pada tahun 2005,” jelasnya.
Arkian, Ia dengan tegas menyampaikan bahwa dugaan kasus pembunuhan oleh pihak Polrestabes tak pernah terjadi di Unpri.
“Dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan di masyarakat,” tegas Susanto.
Hal itu disampikan Susanto karena sebelumnya telah viral video penemuan 5 mayat di lantai 9 Unpri Medan.
“We, ada mayat di Unpri (di) lantai 9,” kata seorang pria dalam informasi yang diakses oleh edunews.id, pada Kamis (14/12/2023) siang.
Setelah video diketahui khalayak, pihak kampus memindahkan mayat tersebut dan memberikan klarifikasi.
