INCHEON, EDUNEWS.ID – Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Heri Hermansyah, menghadiri Executive Board Meeting Asian Federation of Biotechnology (AFOB) di Incheon, Korea Selatan, pada 23 September 2025.
Pertemuan yang bertepatan dengan Asian Congress of Biotechnology ke-17 ini menjadi wadah bagi 13 negara untuk membahas perkembangan terkini dan merumuskan arah strategis bioteknologi di kawasan Asia.
Dalam forum tersebut, Prof. Heri, yang juga menjabat sebagai Presiden AFOB Indonesia, menegaskan pentingnya kolaborasi antarnegara untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
“UI hadir bukan sekadar untuk memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga untuk memastikan ilmu pengetahuan bisa menjadi jawaban atas berbagai tantangan global,” katanya.
Partisipasi UI semakin diperkuat dengan penandatanganan tiga nota kesepahaman (MoU) penting. Pada 24 September, UI menjalin kerja sama dengan Cell Growth factor Biotechnology (CGBio), sebuah perusahaan bioteknologi terkemuka dari Korea Selatan. CGBio yang telah berkolaborasi riset dengan dosen dan mahasiswa UI, bahkan berencana membangun pabrik di Cikarang, Jawa Barat, pada 2026.
Tidak berhenti di situ, pada 25 September, Prof. Heri juga menandatangani kerja sama dengan Korean Institute of Industrial Technology (KITECH) dan University of Science and Technology (UST) Korea. Rektor UI optimistis kerja sama ini akan membuka peluang baru bagi UI dalam memperluas jejaring riset dan mendorong transfer teknologi ke Indonesia.
Keterlibatan aktif UI dalam forum internasional ini menegaskan peran universitas sebagai motor penggerak kemajuan industri dan inovasi. “Sinergi dengan mitra internasional akan melahirkan SDM unggul, riset berkualitas, dan inovasi yang siap membawa Indonesia bersaing di panggung global,” pungkas Prof. Heri. (**)
