DEPOK, EDUNEWS.ID – Reputasi Universitas Indonesia (UI) di kancah global kembali mengukir sejarah. Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, secara resmi dianugerahi gelar bergengsi AFEO Honorary Fellow oleh ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO).
Penghargaan kehormatan ini diberikan kepada tokoh-tokoh terkemuka di Asia Tenggara yang dinilai memiliki kontribusi luar biasa dalam memajukan dunia keinsinyuran dan pendidikan tinggi di kawasan.
Penganugerahan prestisius ini berlangsung dalam Conference of ASEAN Federation of Engineering Organisations (CAFEO) yang diselenggarakan di Filipina, pada Kamis (30/10) lalu.
Dengan gelar ini, Prof. Heri bergabung dalam jajaran elite insinyur dan akademisi yang diakui atas dampak nyata mereka di tingkat regional. Ia menjadi salah satu dari segelintir tokoh Indonesia yang menerima pengakuan setinggi ini.
Dedikasi untuk Sivitas Akademika
Prof. Heri Hermansyah mendedikasikan penghargaan ini untuk seluruh sivitas akademika UI. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari kolaborasi, integritas, dan inovasi yang terus dijaga oleh seluruh elemen di kampus.
“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh civitas akademika Universitas Indonesia. Karena keberhasilan ini bukan hasil kerja individu, melainkan kolaborasi semua pihak di UI yang terus menjaga integritas, inovasi, dan keunggulan,” ujar Prof. Heri melalui keterangan tertulis di Depok, Sabtu lalu.
Di bawah kepemimpinan Alumni Tohoku University ini, UI memang tengah menapaki era keemasan. Tahun ini, UI berhasil menembus peringkat 200 besar dunia dalam QS World University Rankings 2025, sekaligus memantapkan posisinya sebagai universitas terbaik di Indonesia. Lonjakan signifikan dalam jumlah publikasi internasional dan peningkatan reputasi akademik global menjadi bukti nyata keberhasilan reformasi tata kelola akademik dan penguatan riset yang dipimpin oleh Prof. Heri.
Pionir Bioprocess Engineering
Prof. Heri menyebut gelar AFEO Honorary Fellow ini sebagai simbol kepercayaan regional terhadap kepemimpinan akademik yang visioner, sejalan dengan kontribusi profesional yang berdampak luas.
Dikenal sebagai insinyur profesional dengan rekam jejak panjang di bidang bioprocess engineering, Prof. Heri merupakan pionir riset pengembangan teknologi bahan bakar terbarukan dan bioproduk berbasis mikroba. Keterlibatannya dalam berbagai konsorsium riset ASEAN memperkuat perannya tidak hanya di dunia akademik, tetapi juga dalam kebijakan inovasi regional.
“Capaian ini menegaskan reputasi kampus sebagai pusat keunggulan di bidang pendidikan teknik dan keinsinyuran. Semoga penghargaan ini menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas akademika untuk terus berinovasi, bekerja dengan hati, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Prof. Heri. (**)


