MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Dewasa ini konflik mahasiswa dengan birokrasi kampus agaknya tak pernah redam. Termasuk yang terjadi pada perguruan tinggi negeri di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Universitas Mataram (UNRAM).
Karena curiga Rektorat UNRAM melakukan komersialisasi, privatisasi, dan liberalisasi, membuat banyak mahasiswa geram dan marah hingga memutuskan untuk beraliansi dan mengadvokasi.
Dilansir IG. aliansi.bnpr, Aliansi Mahasiswa Universitas Mataram Melawan yang terdiri dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UNRAM dan berbagai elemen mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat, pada Selasa (20/6/2023).
Aksi dimulai pukul 10.20 dengan berbagai rangkaian di antaranya orasi-orasi yang dilakukan secara bergantian oleh Ketua-ketua Lembaga sampai pada meminta dialog dengan pihak Rektorat.
Nahasnya pada pukul 13.40, mahasiswa yang menunggu Rektorat dibubarkan paksa dengan direpresif habis-habisan oleh pihak keamanan kampus bersama Aparat Penegak Hukum.
Ada beberapa tuntutan massa aksi Aliansi Mahasiswa Universitas Mataram Melawan, di antaranya :
- Mendesak Satgas PPKS untuk secepatnya menyelesaikan kasus kekerasan seksual yang dialami oleh mahasiswi di dalam dan di luar kampus.
- Hapuskan pembayaran IPI.
- Berikan kejelasan dan keterbukaan dalam penentuan grade UKT mahasiswa.
- Menuntut dan mendesak rektorat untuk mengadakan perbaikan sarpras kampus, di antaranya pengadaan Tes Toefl gratis di semua fakultas.
- Berikan izin penggunaan sertifikat Tes Toefl dari luar UNRAM serta memprioritaskan mahasiswa untuk Tes Toefl di PUBA.
- Pengadaan buku-buku baru di UPT Perpustakaan UNRAM.
- Menuntut pembangunan sekretariat ORMAWA yang belum terealisasikan di tingkat fakultas maupun universitas.
- Lakukan penyesuaian biaya tes mandiri dan tes kesehatan sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tua/wali dan gratiskan bagi calon mahasiswa yang tidak mampu.
- Evaluasi implementasi MBKM serta perjelas pembiayaan akomodasi mahasiswa MBKM.
- Perjelas pencairan insentif apresiasi terhadap proposal PKM mahasiswa yang telah dijanjikan.
