KUKAR, EDUNEWS.ID- SMAN 3 Tenggarong Kutai Kartanegara Kaltim gelar program Presisi tahun 2021.
Presisi (penguatan karakter siswa mandiri melalui kreasi seni) merupakan program dari kemendikbud, dibawah dirjend kebudayaan, direktorat pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan.
Ada 10 kabupaten/kota di Indonesian yang ikut dalam program presisi, antara lain Kutai Kartanegara, Aceh, Karangayar, Magelang, Benoa, Makassar, Maumere, Ambon, Ternate, dan Jayapura. Setiap kabupaten/kota ada 10 sekolah yang dipilih menjadi peserta presisi.
Fasilitator Presisi di SMAN 3 Tenggarong yang Dosen Universitas Mulawarman, Zulkifli Abdullah menyatakan
Program ini merupakan implementasi dari pandangan pendidikan Ki Hajar dewantara dan Driyarkara.
“Keduanya menitikberatkan pendidikan berpusat pada anak (siswa). “Pendidikan adalah tuntunan segala kekuatan kodrat yg ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya” (Ki Hadjar dewantara-modul presisi). Lalu dilanjutkan oleh Driyarkara “pendidikan merupakan pemanusiaan manusia muda. Artinya pendidikan merupakan proses hominisasi dan humanisasi” (modul presisi),” ujar Zulkifli dalam keterangannya ke edunews.id, Ahad (19/9/2021).
Kata dia, Presisi hadir dalam rangka mewujudkan pendidikan dalam kerangka pemikiran Ki Hadjar dewantara dan Driyarkara.
‘Oleh karena itu semua program pembelajaran diharapkan lahir dari proses refleksi siswa terhadap lingkungan hidupnya,” kata Zul.
Zul menjelaskan Skemanya sebagai berikut, proses refleksi potensi siswa dan potensi lingkungan lalu melakukan riset (observasi dan menemukan sumber belajar) kemudian menghasilkan hasil temuan, melahirkan ide karya dan terakhir evaluasi.
“Semua dilakukan secara kontekstual,” ungkap Zulkifli.
Zulkifli melanjutkan, Guru dalam program presisi bertransformasi menjadi mentor sekaligus fasilitator, dia bukan lagi menjadi sumber informasi belajar bagi siswa dan siswi.
‘Khusus SMAN 3 Tenggarong program presisi diimplementasikan secara kontekstual dan semua proses belajar berbasis pada proyek kegiatan bersama para siswa. Guru hanya memfasilitasi siswa menemukan sumber belajat dan melahirkan ide karyanya,” jelasnya.
Adapun proyek presisi di SMAN 3 Tenggarong, Kutai Kartanegara papar Zulkifli yakni :
1. Destilasi serai produk lokal harga emas
2. Alat penyiram taman otomatis berbasis arduino
3. Pembuatan es putar
4. Pembuatan pewarna batik dan eco enzym
5. Pembuatan tepung berbahan baku biji durian, nangka dan cempedak
6. Pemanfaatan sekam sbg energi alternatif
7. Pembuatan lampu hias aklirik
8. Pembuatan jam berbahan baku batok kelapa.
(rls/zul)
