MAKASSAR, EDUNEWS.ID – PPM (Pergerakan Pelajar Maluku) menyoroti Gas Abadi Blok Masela, yang diperkirakan sebagai lubang Gas Abadi terbesar di Indonesia, karena belum beroperasi hingga kini.
Dalam Diskusi Publik bersama Inpex dan SKK Migas, yang dihelat di Cipta Hotel Wahid Hasyim Jakarta Pusat pada Kamis (26/10/2023) kemarin, Usra Waiulung selaku Ketua Umum PMM meminta agar pengoperasian disegerakan.
“Kami (PPM) meminta untuk dipercepat operasi Blok Masela,” ucap Usra dalam Diskusi Publik yang bertema ‘Solusi Percepat Operasi Blok Masela dan Kontribusinya kepada Masyarakat Terdampak’.
Lebih lanjut, Usra menyampaikan bahwa masyarakat dan pemda (pemerintah daerah) perlu bekerja sama karena menilai Blok Masela adalah solusi untuk meningkatkan kesejahteraan warga Maluku, terutama yang berada di daerah pengoperasian.
Sedangkan Usman Mahu selaku Sekjend (Sekretaris Jenderal) PB (Pengurus Besar) PPM menyorot pemerintah agar tidak menghalangi jalannya pengoperasian.
“Kalau belum jalan (lalu) sudah bagi-bagi kekuasaan, terus rakyat terdampak dapat apa? Syukur-syukur kalau apa yang diminta pemerintah daerah itu turun sampai ke masyarakat, kalau tidak sampai kan, masyarakat terdampak yang susah, pejabat enak korupsi. Karena kita sudah lihat banyak contoh di lain tempat, daerah- daerah tambang itu tidak ada masyarakat yang kaya, hanya pejabat aja yang kaya raya,” tegas Usman.
Dalam Diskusi Publik itu, Muhammad Ansari selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah turut dihadir sebagai narasumber. Ansari dalam kesempatannya menuturkan hal yang sama.
Ansari bahkan mendorong mahasiswa untuk membantu mengawal percepatan pengoperasian Gas Abadi Blok Masela. Ia menuturkan hal tersebut agar mahasiswa yang bersangkutan bisa memperoleh peluang kerja dan tidak memperparah jumlah pengangguran lulusan sarjana.
