PALU, EDUNEWS.ID – Bencana banjir bandang meluluhlantahkan Masamba, sebuah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin, 13 Juli 2020 lalu. Sebanyak 38 korban meninggal dunia dan 9 orang lainnya belum ditemukan. 4.930 unit rumah terendam banjir dan lumpur, 10 unit rumah hanyut, jembatan antar desa terputus, dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur 1 hingga 4 meter.
Bencana tersebut membuat warga Masamba dihantui trauma yang mendalam yang membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak.
TurunTangan Palu, Mamuju, Cirebon, dan Cikarang pun terpanggil untuk melakukan konser amal yang bertajuk “Kita Bersama Masamba” yang dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Agustus 2020 lalu.
“Ide pertama dicetus oleh Kharisma dari TurunTangan Cikarang. dia menghubungi kami, dari TurunTangan Palu, Ashar dari TurunTangan Mamuju, dan Adit dari TurunTangan Cirebon untuk berkolaborasi mengadakan konser amal,” kata Inggrit Setiawati, koordinator TurunTangan Palu dalam keterangannya ke edunews.id, Seninn (24/8/2020).
“Mengenai idenya sendiri, menurutku jika kami mengadakan konser amal, maka orang akan lebih tertarik untuk berdonasi. Oleh karena itu, kami jual tiket dengan harga Rp. 20.000,” kata Inggrit.
Total yang didapatkan melalui tiket konser tersebut sekitar Rp. 1.100.000. Sementara itu, TurunTangan Mamuju melaksanakan bazaar amal dan mendapat sekitar Rp. 1.052.000.
Konser ini berlangsung pukul 20.00 – 21.40 WIB. Pengisi acara berasal dari berbagai Kota, seperti Ryuu (rapper) Dari kota Cirebon, band Look@me dari Cirebon, Muh.Aidil dari Palu, Chikin Muhammad Vokalis K13N Band dari Bogor, The Untold Story dari Cirebon serta The Manakarra Band dari Mamuju.
Karena diadakan di empat wilayah yaitu Palu, Mamuju, Cirebon, dan Cikarang dalam satu waktu, konser ini diikuti oleh ratusan penonton. Ada penonton VIP yang menonton via Zoom, dan penonton lain melalui akun YouTube TurunTangan dan live Instagram.
“Demi mengikuti protokol kesehatan, kami awalnya skeptis karena ini merupakan konser amal daring TurunTangan pertama yang kami laksanakan, tetapi kami berhasil melakukan komunikasi dengan baik sehingga acara berjalan dengan sukses,” kata Inggrit.
Melalui konser amal ini, ada banyak pesan cinta yang relawan TurunTangan ingin sampaikan. Bukan hanya sekedar berdonasi melalui materi, tapi juga mengajarkan betapa pentingnya berbagi kebaikan di tengah kesulitan dan untuk melupakan sejenak kegundahan hati kita yang mungkin mengalami keresahan karena adanya Covid-19.
Dirinya berharap, melalui konser amal ini, semua orang bisa saling membantu untuk meringankan beban penyintas terutama anak-anak yang terkena bencana di Masamba. Karena bencana ini sudah merenggut kebahagiaan anak-anak dan banyak meninggalkan duka bagi korban lainnya.
“Pesan kami sebagai Tim penyelenggara, Tuhan memberikan kita hati, maka gunakan hati kita untuk bisa merasakan kesedihan dan kebahagian sekitar kita. Tetaplah menjadi Manfaat untuk sekitar, sebab hidup hanya sekali. Jadilah sebaik-baik manusia,” tutup Inggrit. (rls/ayu)
