MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Ketua Korps HMI Wati (Kohati) MPO Cabang Makassar Fadilah AR turut menyampaikan pesan memperingati Hari Kartini pada 21 April hari ini.
Mahasiswi yang akrab disapa Dillar itu memaknai momentum Hari Kartini sebagai pengingat perempuan memiliki hak gang sama berkontribusi dalam masyarakat.
“Hari Kartini adalah momen untuk mengingat bahwa perempuan memiliki hak yang sama untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi bagi masyarakat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh R.A. Kartini,” kata Dilla yang dihubungi edunews.id, Senin (21/4/2025).
Terkhusus anggota Kohati, Dillar mendorong agar perempuan menyadari peran pentingnya dalam peradaban dunia. Dia mengingatkan supaya perempuan muslim terus memperjuangkan hak-haknya tanpa melupakan nilai keimanan serta akhlak mulia.
“Jadilah perempuan yang cerdas, beriman, dan berdaya. Islam mengajarkan bahwa perempuan memiliki peran penting, baik dalam keluarga, pendidikan, hingga kepemimpinan. Maka, perempuan muslim harus terus memperjuangkan haknya, tanpa melupakan nilai-nilai keimanan dan akhlak mulia,” ucap mahasiswi jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar ini.
Perlawanan terhadap Kekerasan
Lebih lanjut, Dillar juga menyinggung perihal kekerasan yang kerap kali di alami perempuan, termasuk dalam hubungan yang dilarang Islam yakni pacaran. Dillar mendukung perempuan untuk berani bersuara.
“Perempuan harus berani berkata tidak pada segala bentuk kekerasan, baik fisik, verbal, emosional, maupun seksual. Jangan diam,” Dillar menekankan.
Dillar menilai kekerasan harus dilawan sebab merampa martabat perempuan. Dia menegaskan setiap perempuan berhak hidup aman sebagaimana laki-laki.
“Kekerasan merampas martabat, kebebasan, dan masa depan perempuan. Setiap perempuan berhak hidup dengan aman, dihargai, dan diperlakukan dengan adil. Bebas dari kekerasan adalah hak asasi manusia, bukan sekadar keinginan. Saat perempuan terbebas dari kekerasan, mereka bisa berkembang, berkarya, dan membangun peradaban,” pungkasnya.
