JAKARTA, EDUNEWS.ID – Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menetapkan alokasi anggaran sebesar Rp 48,7 miliar untuk program penggantian gorden di 505 unit rumah dinas jabatan anggota DPR terus menuai kritik.
Pengamat politik sekaligus sosiolog dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menyayangkan keputusan DPR yang menganggarkan Rp 48,7 miliar untuk setiap rumah dinas jabatan anggota.
Aktivis 98 ini menilai para anggota DPR benar-benar kehilangan empatinya pada rakyat. Ubedillah menyarankan agar duit Rp 48,7 miliar yang digunakan untuk membeli gorden rumah jabatan anggota DPR itu lebih baik digunakan untuk bantu rakyat kecil yang sedang susah hidupnya.
“Buang-buang uang sementara rakyat banyak yang sengsara,” kata Ubedillah, dikutip Rabu (30/3/2022)
Pengadaan gorden rumah jabatan anggota DPR itu disebutnya sangat tidak perlu dan tidak mendesak untuk rumah jabatan anggota DPR. Sebab tanpa diganti gordennya juga tidak ada masalah dari gorden lama itu.
“Apakah gara-gara gorden yang tidak diganti lalu anggota DPR tidak bisa tidur?” dia mempertanyakan
Selain itu, Ubedillah menganggap pembelian gorden untuk rumah jabatan anggota DPR itu memenuhi indikator sia-sia.
“Apalagi informasi yang saya dapat tidak sedikit rumah jabatan anggota DPR itu jarang ditempati atau tidak ditempati,” tutur Ubedillah.
