JAKARTA, EDUNEWS.ID-Ekonom senior Faisal Basri mengatakan jika proyek Ibu Kota Negara (IKN) akan menjadi proyek mangkrak.
Selain itu menyoroti proyek IKN tersebut, Faisal Basri menyoroti ketimpangan antar daerah di Indonesia yang dipicu oleh ketimpangan dari segi penerimaan fiskal.
Dirinya membeberkan data bahwa penerimaan fiskal pemerintah pusat pada tahun 2019 lalu nyaris mencapai sepuluh kali lipat dibandingkan dengan PAD provinsi seluruh Indonesia.
“Ketimpangan antar daerah di Indonesia disebabkan oleh ketimpangan fiskal pusat dan daerah. Penerimaan pemerintah pusat mencapai Rp2.000 triliun pada tahun 2019, PAD provinsi seluruh Indonesia sekitar Rp300-an triliun saja,” kata Faisal Basri dikutip dari kkanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 31 Maret 2022 kemarin.
Ia menilai bahwa salah satu kunci penyebab ketimpangan di Indonesia adalah menguatnya sentralisasi kekuasaan pusat.
Bahkan kata dia, UU Cipta Kerja memperparah sentralisasi kekuasaan tersebut sehingga daerah seolah menjadi tak mampu berkutik karena diikat regulasi.
“Jadi kunci penyebab dari ketimpangan itu adalah sentralistik dan semakin tersentralisasinya kekuasaan pada pusat ditambah dengan UU Cipta Kerja yang mengambil alih makin banyak kewenangan daerah dan diserahkan kepada pusat,” ujarnya.
Terkait proyek IKN, Faisal Basri mengungkapkan bahwa tidak ada hal darurat yang mengharuskan Indonesia untuk berpindah ibu kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara.
Dirinya mempertanyakan ketidakjelasan asal usul pembiayaan proyek IKN yang sudah terlanjur diketok palu oleh DPR RI.
“Apakah ada situasi emergency sehingga kita harus serta merta pindah? Kalau tidak pindah, Indonesia akan bangkrut, setelah kapan? Pembiayaannya bagaimana? Tidak jelas,” bebernya.
Faisal Basri juga menyebut proyek IKN tak memiliki perencanaan terintegrasi dari segi proyek itu sendiri dengan keuangan, seolah menjadi ciri khas Jokowi untuk menghasilkan proyek yang sangat berpotensi untuk mangkrak.
“Jadi tidak ada perencanaan terintegrasi antara perencanaan proyek dengan perencanaan keuangan, dan ini ciri khas Pak Jokowi yang menghasilkan proyek-proyek bermasalah bahkan mangkrak,” ungkapnya.
