MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Bank Indonesia optimistis inflasi di Sulawesi Selatan pada triwulan III 2020 akan lebih rendah dari triwulan II (yoy) yang tercatat 2,3 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel Bambang Kusmiarso pada Business Gathering 2020 yang digelar BI Sulsel secara virtual di Makassar, Kamis, (24/09/2020).
Pihaknya optimisme dikarenakan mengacu pada perkembangan inflasi Sulsel dari triwulan II 2020 yang lebih rendah dibandingkan triwulan I yang masih tercatat 2,5 persen (yoy).
“Inflasi yang akan lebih terkendali ke depan, dengan pertimbangan bahwa harapan terhadap daya beli masyarakat semakin baik, juga dipengaruhi oleh tersedianya komoditas kebutuhan masyarakat yang dipicu masa panen,” katanya.
Bambang mengatakan, langkah lainnya telah dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel dan juga melalui Rakorwil TPID Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) yang diikuti 10 provisi.
“Dari Rakorwil TPID Sulampua itu disimpulkan bahwa ke depan dapat kerja sama antardaerah dan pertukaran data harus semakin ditingkatkan guna mendukung pengendalian inflasi di wilayah Sulampua,” katanya.
Mencermati semua itu, lanjut dia, pihaknya optimistis inflasi triwulan III hingga IV 2020 akan terus mengalami perbaikan.
Hal senada dikemukakan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah pada kesempatan yang sama.
Menurut dia, dengan situasi kondusif dapat membuat pertumbuhan ekonomi Sulsel tumbuh lebih baik.
Hal itu didukung dengan kebijakan yang sudah ditempuh Pemprov Sulsel dalam upaya penerapan protokol kesehatan sambil mendorong pemulihan ekonomi.
