MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pikom IMM FEB Unismuh Makassar resmi membuka kegiatan CULTURE FEST 2025, yang sekaligus dirangkaikan dengan Dialog Budaya bertema “Mewarisi Tradisi, Merajut Kreasi; Revitalisasi Budaya Untuk Generasi Muda”.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal di kalangan generasi muda. Melalui perpaduan antara pelestarian nilai-nilai tradisi dan pengembangan kreativitas, CULTURE FEST 2025 hadir sebagai ruang edukatif dan inspiratif bagi para pemuda untuk lebih mengenal, mencintai, dan mengangkat budaya Indonesia, khususnya budaya Bugis-Makassar, ke ranah yang lebih luas.
Laporan oleh Roslinda selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif di kalangan generasi muda bahwa budaya bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk dikembangkan sesuai zaman.
“Melalui event ini, kami ingin menunjukkan bahwa tradisi bukanlah sesuatu yang ketinggalan zaman. Justru dari sanalah lahir identitas dan karakter kuat untuk menciptakan karya dan inovasi,” ujarnya.
Sambutan pertama oleh ketua umum Pikom IMM FEB Unismuh Makassar Safira Almey Tiara, Mengusung tema Mewarisi Tradisi, Merajut Kreasi; Revitalisasi Budaya untuk Generasi Muda menjadi langkah untuk merealisasikan bentuk pelestarian sebagai generasi muda yang diwariskan budaya oleh pendahulu.
Culture fest 2025 menghadirkan banyak kegiatan yang mendukung unsur kebudayaan dan intelektual diantanya presentasi budaya, pameran stand budaya, dan lomba essai. Tentunya ini tidak jauh dari gerakan ikatan mahasiswa di nilai intelektual serta di lain sisi dengan menjaga budaya juga tidak terlepas menjaga nilai spritual yang harus senantiasa beriringan.
“Dengan adanya culture fest kami berharap bisa menjadi spirit baru dan menjadi wadah untuk para kalangan GEN Z untuk mengembangkan pengetahuan bisnis dan budaya dengan adanya dialog budaya dan workshop,” tutur Kakanda Safira.
Sambutan selanjutnya oleh ketua umum PC IMM Kota Makassar Nasruddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat jarang dilakukan oleh Pikom, dan ini sangat diapresiaisi. Kegiatan kultural ini sangat membantu atau mendorong generasi muda dalam mengenal warisan budaya leluhurnya.
“Dengan adanya culture fest semoga kita mampu menjadi pelestari budaya yang tidak melupakan sejarah,” tutur Nasruddin.
Sambutan ketiga oleh Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar Abdul Muttalib, S.E., MM. menyampaikan bahwa, Culture fest yang diadakan adik-adik mahasiswa bukan saja hanya menjadi ilmu budaya tetapi menjadi terapan dari ilmu sains yang diturunkan ke dalam bentuk realisasi sejarah oleh para pendahulu. Budaya perlu dijaga dan dilestarikan oleh para kalangan anak muda karena itu menjadi tugas juga bagi aktivis terutama ikatan mahasiswa muhammadiyah.
Terakhir orasi budaya oleh Wakil Dekan IV Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar Dr. Sulaiman Masnan, S.Pd.I., M.Pd.I., menyampaikan bahwa gerakan Muhammadiyah itu menggambungkan tiga budaya dalam tapak gerak perjuangan. Dimana Ketiga budaya itu ialah budaya islam, budaya Jawa, dan budaya barat. Jadi gerakan Muhammadiyah sebetulnya sangat erat dengan unsur budaya. Dilain sisi memang pada saat dulu Muhammadiyah lahir ditengah-tengah masyarakat yang memegang teguh kebudayaan.
Melalui momentum ini diharapkan bahwa kita sebagai kader Muhammadiyah menjadi spirit pengingat bahwa budaya sangat penting dikalangan kader persyarikatan.
Dengan semangat kolaborasi, kreativitas, dan kecintaan terhadap budaya, Culture Fest 2025 menjadi simbol bahwa revitalisasi budaya di era modern tidak hanya mungkin dilakukan, tapi juga menjadi keniscayaan bagi keberlanjutan jati diri bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.
