JAKARTA, EDUNEWS.ID-Pemerintah mengklaim jika laju pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik ketimbang negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Selasa (31/8/2021) lalu.
Namun, pernyataan ini mendapat kritik dari Politisi Gerindra yang juga anggota Komisi X DPR RI, Kamrussamad. Dirinya bahkan menyebut pernyataan dan klaim Sri Mulyani tersebut tidak bisa dibenarkan.
Pasalnya kata Kamrussamad, lantaran kondisi ekonomi di sektor mikro Indonesia tengah memburuk akibat pandemi Covid-19 yang belum selesai dan tertangani dengan baik.
“Pertumbuhan membaik dari kondisi buruk akibat Covid-19, tapi belum normal serta belum berkualitas dalam menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Kamrussamad, Kamis (2/9/2021).
Kamrussamad membeberkan, fakta di lapangan justeru tingkat kemiskinan meningkat cukup tinggi akibat dari penanganan ekonomi nasional yang belum sepenuhnya membaik. Termasuk akibat dari kebijakan pengetatan wilayah yang dilakukan pemerintah.
“Faktanya kemiskinan ekstrem meningkat menjadi 4,0 persen. Kemiskinan meningkat menjadi 27 jutaan orang,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat mengklaim ekonomi Indonesia sudah membaik (rebound) dibandingkan tahun lalu yang kontraksi parah.
Dalam pembukaan Seminar Nasional Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) 2021 secara daring, Selasa (31/8), Sri Mulyani bahkan membandingkan laju ekonomi Indonesia dengan Malaysia dan Singapura yang belum bernasib sama.
“Apakah dengan adanya kontraksi ekonomi menjamin rebound? Ternyata tidak. Lihat Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. GDP (produk domestik bruto) mereka di kuartal II 2021 belum bisa melewati kondisi sebelum Covid-19,” katanya.
