WAJO, EDUNEWS.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Wajo Maju menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Wajo, Senin (26/6/2023).
Diketahui RDP ini difasilitasi oleh komisi IV.
RDP tersebut merupakan tindak lanjut dari aksi demonstrasi yang dilakukan oleh HMI Cabang Wajo Maju beberapa waktu sebelumnya.
Pada kesempatan ini, RPD dihadiri oleh ketua komisi IV A. D. Mayang beserta jajaran anggota komisi IV, Kepala Dinas Disdikbud, Sekretaris, kepala bidang Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Wajo, dan Ibu Kabag Kesra.
Ismail Usman selaku Ketua Umum HMI Cabang Wajo Maju menguraikan apa yang menjadi tuntutan HMI.
Beberapa poin yang disampaikan antara lain, meminta dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Wajo serta dinas terkait untuk membuka dan memberikan transparansi pengelolaan alokasi anggaran beasiswa 5.000 gerbang pammase.
“Sebagai bentuk transparansi pengelolaan beasiswa, kami dari Mahasiswa ingin adanya keterbukaan dari proses alokasi anggaran ini, tegasnya.
“Sesuai data yang kami terima, bahwa terdapat ketimpangan yang sangat signifikan terhadap penganggaran dari dari ketahun. Contohnya saja pada tahun 2022 dianggarkan sebanyak Rp. 451.650.00 dengan jumlah penerima 7 orang. Sementara tahun 2023 dianggarkan sebanyak Rp. 1.556.100.000 dengan jumlah penerima 2.896 orang,” ungkap Ismail.
Lebih lanjut, Ismail menjelaskan bahwa beasiswa ini menjadi salah satu indikator naiknya kualitas dan persentase lama sekolah di kabupaten Wajo.
Menurutnya, persentase rata-rata lama sekolah di kabupaten Wajo adalah 7,2 tahun atau setara dengan kelas dua SMP. Ini jauh di bawah angka rata-rata provinsi dan nasional.
“Itulah mengapa Himpunan Mahasiswa Islam senantiasa menyuarakan dan menyampaikan agar transparansi pengelolaan dan mekanisme beasiswa ini dibuka, disampaikan ataupun disosialisasikan kepada masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Ahmad Mulyadi selaku Demisioner Ketua Umum HMI Cabang Wajo Maju menambahkan bahwa data dari realisasi program beasiswa perlu dibuka untuk umum.
“Bahwa capaian dari penerimaan beasiswa ini bukan hanya sekedar angka. Tapi ada keterbukaan penerimaan,” ucap Mulyadi.
“Kami perlu data dan transparansi tersebut sebagai perbandingan apakah realisasi dan implementasinya di masyarakat sudah sesuai atau seperti apa,” tambahnya.
Mulyadi menegaskan bahwa HMI Cabang Wajo Maju berdemonstrasi bukan serta merta untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu.
“Tapi ini adalah bentuk kepedulian terhadap pendidikan dan masyarakat kabupaten Wajo,” tutupnya.
