SINJAI, EDUNEWS.ID – Pertemuan investor asal Korea Selatan dengan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa pada Kamis (29/6/2023) menuai kritik berbagai aktivis mahasiswa.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Sinjai menyatakan membuka diri kepada setiap investor yang ingin bekerja sama.
Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan investor Korea Selatan di rumah jabatan Bupati.
“Kami sangat terbuka dan memberikan peluang untuk berinvestasi di Sinjai. Insya Allah dengan adanya investor yang bersedia bekerjasama, ini akan membuka lapangan kerja dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi Daerah,” jelasnya kepada edunews.id, Senin (3/7/2023).
Menanggapi pernyataan Bupati Sinjai, Supardi selaku Ketua Umum HMI MPO Komisariat Persiapan Ulil Albab Sinjai menegaskan bahwa pembangunan yang digodok oleh investor tidak semua membawa dampak positif untuk daerah, termasuk pembangunan Geothermal.
“Misalnya pembangunan geothermal (energi baru terbarukan) berdampak buruk bagi Petani Sinjai Timur lantaran lokasinya dekat dengan persawahan warga,” terangnya Supardi.
“Mayoritas penghasilan masyarakat di sana adalah petani, sementara pembangunan geothermal ini membutuhkan air yang sangat banyak,” tambahnya.
Kondisi demikian menurutnya berpotensi memiskinkan masyarakat Sinjai karena gagal panen lantaran tidak mencukupinya kebutuhan air.
“Sungai Kalamisu sebagai sumber pengairan persawahan di wilayah Sinjai Timur akan digunakan untuk pembangunan geothermal juga dapat memantik gunung merapi nonaktif seperti Bawakaraeng kembali aktif,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pembangunan geothermal tersebut menurutnya mendorong terjadinya eksploitasi lahan milik masyarakat karena pengalihan fungsi lahan.
“Kalau lahan masyarakat sudah diambil alih, masyarakat mau kerja apa,” tanyanya.
