MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kohati MPO Cabang Makassar turut menyampaikan pandangannya terkait 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Ketua Kohati MPO Cabang Makassar Wardatullah Sultan menilai jaminan keadilan bagi perempuan korban kekerasan masih lemah.
“Sampai saat ini jaminan keadilan bagi korban kekerasan masih lemah, ini merupakan PR bagi aparat penegak hukum untuk mengawal permasalahan tersebut,” kata Wardah saat dihubungi edunews.id, Jumat (1/12/2023).
Warda menambahkan, hanya sebagian kecil kasus kekerasan terhadap perempuan yang tuntas pengawalannya.
“Korban takut melapor serta jalan keluar yang ditempuh sering kali menyebabkan trauma fisik, psikis, dan materiil korban,” tambahnya.
Dia menyinggung kekerasan terhadap perempuan di wilayah konflik antara Israel dan Palestina.
“Terjadinya penyerangan warga Palestina yang sebagian besar melukai perempuan dan anak yang tak berdosa, hal tersebut harus dihentikan dan tak boleh dibiarkan berlarut larut,” tegas Wardah.
Untuk itu, Warda memandang perlu mengembangkan kapasitas perempuan, termasuk dari segi intelektualnya.
“Kemampuan literasi sangat penting untuk mengedukasi perempuan mengetahui hal apa saja yang dilakukan jika menghadapi situasi seperti kekerasan fisik maupun seksual,” tutupnya.
