MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengapresiasi aspirasi mahasiswanya yang menginginkan pemerintah menyediakan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM).
Apresiasi itu disampaikan Muhammad Idkhan mengingat bahwa JPO dulunya memang pernah tersedia di depan Menara Pinisi.
“Keinginannya (mahasiswa) itu bagus. Kemarin kan, 20 tahun yang lalu itu kita kan punya jembatan penyeberangan dari sini (Menara Pinisi) ke sebelah. Tapi, karena ada pengembangan kota yang disampaikan pada saat itu (oleh) Wali Kota sehingga sepertinya jembatan penyeberangan itu harus kita bongkar,” ucap Idkhan, nama sapaannya, saat ditemui edunews.id di Pelataran Menara Pinisi, Sabtu (30/3/2024) malam.
Pengembangan kota yang dimaksud Idkhan yakni jalan tol layang yang dikabarkan akan dibuat hingga ke Jalan Alauddin. Akan tetapi, hingga berita ini dibuat, jalan tol layang tersebut hanya berakhir di depan Menara Pinisi.
“Kalau itu misalkan baik untuk kalangan kampus, saya setuju saja kalau ada (JPO),” tambah dosen Fakultas Teknik ini.

Suasana jalan raya di depan Menara Pinisi UNM. Sumber: Dok. Pribadi.
Pihaknya berharap agar pemerintah memberi fasilitas yang memadai untuk mahasiswa UNM dan juga pejalan kaki lainnya.
“Mudah-mudahan pemerintah bisa memberikan fasilitas yang memadai, entah jembatan penyeberangan yang model bagaimana itu kita serahkan kepada pemerintah,” jelas Idkhan.
Hal yang dikhawatirkan Idkhan adalah ketika pembangunan JPO tersebut nantinya tidak selaras dan bersinggungan dengan proyek lanjutan jalan tol layang.
Sebelumnya diberitakan, salah satu mahasiswa UNM, Nasri mengaku merasa sulit untuk menyeberang karena takut dengan suasana jalan yang tidak ramah dengan pejalan kaki.
Ia khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika gegabah saat menyeberang.
“Banyak kendaraan yang melintas dan memang lajunya bisa dibilang cepat, apalagi ini kan di depan kampus, banyak mahasiswa yang (suka) menyeberang. Tentu (ini) agak berbahaya ketika tidak ada jembatan yang difasilitasi oleh pemerintah,” tutur Nasri ke edunews.id di Pelataran Pinisi, Kamis (28/3/2024) siang.
