JAKARTA, EDUNEWS.ID – Orang tua Brigadir Yosua Hutabarat kecewa dengan putusan Majelis Etik perihal nasib Bharada Richard Eliezer di Polri, Rabu (22/2/2023).
Ayah Yosua kecewa lantaran Bharada Richard Eliezer tidak dipecat dari Polri.
“Kita ingin harusnya dia dipecat dari Polri agar bisa jadi pelajaran bagi polisi-polisi atau yang lain, jangan sampai mau disuruh hal yang buruk,”ucapnya.
Samuel sebenarnya merasa tidak mempersoalkan hukuman Eliezer yang dijatuhi vonis 18 bulan. Namun, menurutnya dia kemarin mendukung Eliezer demi terungkapnya kasus pembunuhan Yosua.
“Kami dukung karena sebagai justice collaborator, bukan dukung dia diterima lagi sebagai anggota polri,” ungkap Samuel
Berbeda dengan Samuel, Hendardi selaku Ketua Setara Institute, menilai keputusan yang tetap mempertahankan Richard Eliezer di kepolisian adalah langkah yang tepat dan sesuai keinginan publik.
“Putusan Majelis Etik Polri atas Bharada Eliezer yang memutus demosi 1 tahun dan tetap mempertahankan status Eliezer sebagai anggota Polri, tampak sekali mengikuti arus utama publik yang menganggap Richard Eliezer layak mendapat keringanan hukuman, termasuk tetap menjadi anggota Polri,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis (23/2/2023).
Sebelumnya, hakim menjatuhkan vonis 1 tahun 6 bulan kepada Richard Eliezer dalam sidang putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023).
Adapun hal-hal meringankan vonis Eliezer diantaranya, bukan pelaku utama, menyesali perbuatannya, dimaafkan oleh keluarga Yosua, sikap sopan, dan belum pernah dihukum.
