JAKARTA, EDUNEWS.ID-Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh bersama elemen organisasi pendukungnya akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor KPU. Setelah aksi di Kantor KPU, sebagian peserta aksi akan melakukan aksi di seputaran Bundaran HI dengan membawa dua tuntutan, yaitu turunkan harga bahan-bahan pokok dan tolah omnibus law UU Cipta Kerja dalam peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2022,
Elemen buruh juga mengusulkan Marsinah menjadi pahlawan nasional. Marsinah adalah seorang aktivis dan buruh pabrik PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur pada masa Orde Baru. Dia diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993 dengan kondisi yang mengenaskan.
Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan, saat ini harga minyak goreng, daging, dan harga-harga kebutuhan yang lain masih mahal. Dia juga menyoroti larangan ekspor CPO yang berdampak pada petani kecil. Mafia harus dihukum, tetapi petani sawit kecil terpukul dengan adanya larangan CPO, karena harganya menjadi jatuh.
“Kami juga menolak rencana kenaikan Pertalite dan gas 3 Kg. Upah riil buruh tidak naik selama 3 tahun berturut-turut. Daya beli turun 30%. Harga barang melonjak tinggi, dan akan ditambah lagi dengan kenaikan Pertalite yang banyak dikonsumsi oleh kaum buruh, tentu ini sangat merugikan,” tegas Said Iqbal dalam keterangan resminya, Sabtu (30/4/2022) kemarin.
Terkait dengan penolakan Omnibus law UU Cipta Kerja, buruh menilai revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (PPP) hanya akal-akalan untuk melegalkan omnibus law. Karenanya, begitu UU PPP disahkan, Partai Buruh dan serikat buruh akan segera menggugat ke Mahkamah Konstitusi agar UU PPP dibatalkan.
Kegiatan yang kedua adalah melakukan May Day Fiesta di Gedung Film Usmar Ismail. Partai Buruh bersama seluruh elemen gerakan buruh akan menganugerahkan gelar pahlawan buruh nasional kepada Marsinah, di samping beberapa nama lain seperti Jacob Nuwa Wea, Muchtar Pakpahan, dan Thamrin Mosii.
“Ada banyak pahlawan nasional dari dari militer, birokrasi, dan yang lain, tetapi tidak ada satupun dari kaum buruh. Dalam hal ini, Marsinah layak menjadi pahlawan nasional,” kata Iqbal.
Terkait pemilihan Kantor KPU sebagai lokasi aksi, Iqbal mengatakan hal ini untuk memastikan pada tanggal 14 Februari 2024 dilakukan pemilihan umum. Pertimbangan lainnya, terselenggaranya sebuah pemilu tidak sekedar rutinitas untuk memilih. Lebih dari itu, Pemilu bagi Partai Buruh dan serikat buruh harus berlangsung dengan jujur dan adil.
