JAKARTA, EDUNEWS.ID – Internal Partai Golkar dikabarkan retak lantaran tidak sehati menerima Gibran.
Keretakan itu berdampak pada tidak solidnya internal Golkar di setiap kampanye Prabowo-Gibran, dimana atribut dan massa Golkar begitu sepi.
Ton Abdillah Has selaku Deklarator Kaukus Muda Beringin yang mendukung Ganjar-Mahfud mengatakan, kegagalan mobilisasi massa di acara kampanye Prabowo-Gibran dipicu penolakan dari kader dan pengurus DPP Partai Golkar.
“Dukungan Prabowo-Gibran bukan saja menabrak keputusan Munas melainkan juga abai aspirasi dan tidak melalui proses demokratis. Terlebih pencalonan Gibran melalui Partai Golkar telah melukai semangat pengurus, caleg, kader hingga para senior,” kata Ton Abdillah.
Dia menyebut, segelintir fungsionaris Golkar telah membentuk kaukus perlawanan.
Kondisi ini memicu keberanian struktur dan caleg Golkar untuk membangkang.
“Kita bisa lihat di hampir semua kampanye terbuka Prabowo-Gibran hanya dihadiri segelintir pengurus daerah dan caleg nomor atas. Ini bukti sahih keputusan bisa dipaksakan tapi antusiasme dan militansi tidak bisa dibeli,” katanya.
Menurut Ton, baik secara figur capres cawapres maupun kerja sama koalisi, massa Golkar lebih tepat mendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
“Ganjar-Mahfud secara simbolis mewakili sosok nasionalis-religius dan secara ceruk dukungan partai, Golkar dan PDIP tidak beriirisan, tidak saling menegasikan. Berbeda dengan Gerindra-Demokrat atau NasDem,” ucap Ton.
