JAKARTA, EDUNEWS.ID – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-80, sebuah fenomena tak biasa menyita perhatian publik. Bukan bendera Merah Putih, melainkan bendera Jolly Roger, simbol bajak laut dari serial anime populer One Piece, terlihat berkibar di berbagai rumah dan kendaraan pribadi.
Bendera yang menampilkan tengkorak bertopi jerami ini bukan hanya sekadar ekspresi kecintaan pada anime. Bagi banyak warga, pemasangan bendera ini diartikan sebagai bentuk kritik dan kekecewaan terhadap kondisi sosial-politik yang ada.
“Ini cara kami menyampaikan aspirasi, bahwa ada sesuatu yang tidak beres,” ujar seorang netizen.
“Bendera ini melambangkan semangat kebebasan dan perlawanan, seperti yang selalu ditunjukkan oleh Luffy dan kawan-kawan,” ujar netizen lainnya.
Fenomena unik ini sontak membuat nama Eiichiro Oda, sang kreator jenius di balik One Piece, kembali jadi perbincangan hangat.
Siapakah Eiichiro Oda, Sang Kreator di Balik Fenomena Global Ini?
Eiichiro Oda, lahir di Kumamoto, Jepang, pada 1 Januari 1975, adalah sosok yang berada di balik kesuksesan luar biasa One Piece. Terinspirasi dari sang ayah yang seorang pelukis, Oda sudah menunjukkan bakatnya sejak dini.
Pada usia 17 tahun, ia memulai kariernya dengan manga “Wanted!” yang berhasil meraih Tezuka Award. Puncaknya, pada tahun 1997, Oda meluncurkan “One Piece” di majalah Weekly Shōnen Jump. Serial ini langsung meledak, mencatat penjualan fantastis lebih dari 450 juta kopi hingga 2019, dan terus berkembang hingga hari ini.
Kesuksesannya tak datang dengan mudah. Oda dikenal memiliki etos kerja yang ekstrem, bahkan pernah dirawat di rumah sakit karena kelelahan. Namun, kecintaannya pada karya tidak luntur, ia tetap menggambar meski dari ranjang rumah sakit.
Serial One Piece dikenal kaya akan pesan moral tentang kebebasan, persahabatan, dan keadilan, yang diwakili oleh karakter utamanya, Monkey D. Luffy. Pesan-pesan inilah yang dianggap resonan dengan semangat para penggemar di Indonesia yang kini mengibarkan bendera Jolly Roger.
Dengan kekayaan ditaksir mencapai $200 juta dan pendapatan tahunan hingga 3 miliar yen, Oda kini menjadi salah satu mangaka paling berpengaruh di dunia. Namun, ia tetap menjaga privasi kehidupan keluarganya, bersama sang istri Chiaki Inaba dan dua anaknya.
Fenomena Jolly Roger di Indonesia menunjukkan bagaimana sebuah karya seni, seperti manga One Piece, bisa melampaui batas hiburan dan menjadi simbol perlawanan sosial. (**)
