DAERAH

Unhas Dampingi Warga Desa Benteng Gajah Kuasai Pasar Lewat Media Online

MAROS, EDUNEWS.ID – Anggapan bahwa kemajuan hanya milik perkotaan kini terpatahkan di Kabupaten Maros. Desa Benteng Gajah, yang sebelumnya dikenal dengan potensi alamnya, kini berubah menjadi ‘desa digital’. Melalui pendampingan Tim Pengabdian Desa Binaan (PDB) Universitas Hasanuddin (Unhas), desa ini bertransformasi menjadi desa yang siap menembus batas-batas geografis pasar melalui dunia digital.

Proyek digitalisasi ini merupakan bagian integral dari program “Transformasi Inovatif dan Penguatan Kapasitas Teknologi di Desa Benteng Gajah,” yang didukung oleh Kemdiktisaintek Tahun Anggaran 2025. Program ini bertujuan menciptakan tata kelola usaha desa yang berbasis data, efisien, dan terkoneksi langsung dengan pasar digital.

Ketua Tim PDB Unhas, Dr. Muhammad Hasbi, M.Sc. (FMIPA Unhas), menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya urusan teknologi, melainkan perubahan paradigma masyarakat desa.

“Kami ingin menghadirkan ekosistem usaha desa yang tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh pesat. Melalui digitalisasi, produk unggulan desa seperti pisang Cavendish dapat menembus pasar yang lebih luas. Ini adalah transformasi cara berpikir dan bekerja,” jelas Dr. Hasbi dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).

Kegiatan ini melibatkan dosen lintas disiplin, termasuk Dr. Alpiani, S.Pi., M.Si., Ir. Eliyah Acantha Manapa Sampetoding, M.Kom., dan Rafika Uksi, M.Ak. Mereka secara intensif mendampingi Karang Taruna, Koperasi Merah Putih, dan BUMDes Benteng Gajah dalam menguasai strategi digital marketing, membangun brand awareness, dan manajemen bisnis berbasis platform digital.

 

Kepala Desa Benteng Gajah, Anshar, menyambut baik kolaborasi ini, Menurutnya, hal ini sebagai modal pengembangan masa depan desa.

“Selama ini kami hanya fokus pada hasil tani dan potensi wisata alam Bulu Saukang. Sekarang, kami belajar bagaimana mempromosikan dan memasarkan produk kami lewat dunia digital. Ini membuka kesempatan baru bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi,” ujar Anshar.

Selain penguatan digital, tim PDB juga telah menginisiasi pemanfaatan Pompa Hidram di aliran sungai setempat untuk memastikan irigasi kebun pisang Cavendish yang berkelanjutan. Kombinasi teknologi sederhana yang menjamin produksi di lapangan, dan teknologi digital yang menjamin distribusi dan pemasaran, menjadi langkah strategis menuju hilirisasi produk lokal.

Pada tahap berikutnya, program ini akan fokus pada pembentukan tim digitalisasi desa, pembuatan etalase produk lokal di website desa, dan penyusunan SOP manajemen yang berbasis data.

“Desa ini punya potensi besar. Dengan dukungan Kemdiktisaintek, kami ingin menjadikan Benteng Gajah sebagai living lab kolaborasi kampus dan desa, di mana setiap potensi diukur, dicatat, dan dikembangkan berbasis data digital,” tutup Eliyah dari tim PDB Unhas.

Desa Benteng Gajah membuktikan bahwa dengan inovasi dan kemauan belajar, kemajuan dan pasar digital dapat diraih oleh setiap desa.

Tim PDB Unhas juga mengucapkan terima kasih atas amanah dari LPPM UNHAS, Fakultas MIPA UNHAS, khususnya Kementerian Pendidikan Tinggi Sainstek dan Teknologi (KEMDIKTSISAINTEK) melalui program BIMA Tahun Anggaran 2025 yang telah mendukung dalam pendanaan dan support pada kegiatan PDB ini.

Harapannya langkah selanjutnya tetap Kembali mendapat dukungan agar penerapan tahun Transformasi Digital bisa berlangsung ditahun mendatang.

(**)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top