JAKARTA, EDUNEWS.ID-Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan pada hari Rabu (11/1/2023), bahwa subvarian XBB.1.5 Omicron dari Covid-19 mungkin memicu lebih banyak kasus.
“Berdasarkan karakteristik genetik dan perkiraan tingkat pertumbuhan awal, XBB.1.5 dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kasus,” kata WHO setelah pertemuan teknis 5 Januari, seperti dikutip redaksi dari beritasatu.com, Kamis 12 Januari 2023.
Namun, dikatakan bahwa penilaian tersebut hanya memiliki “tingkat kepercayaan rendah” karena sebagian besar data hanya berasal dari satu negara, Amerika Serikat, di mana varian XBB.1.5 telah mendominasi dengan kasus hingga 80 persen.
Namun menurut penilaian WHO, subvarian XBB.1.5 tidak memiliki mutasi yang diketahui membuat orang jadi sakit lebih parah ketika mereka tertular virus tersebut.
Tetapi WHO mencatat dalam laporan bahwa mereka tidak memiliki data dunia nyata tentang bagaimana subvarian XBB.1.5 memengaruhi kesehatan pasien, sehingga saat ini tidak dapat menarik kesimpulan apa pun tentang tingkat keparahan subvarian tersebut.
WHO hanya mengatakan XBB.1.5 adalah salah satu subvarian Covid-19 yang paling mahir menghindari kekebalan dari vaksinasi atau infeksi.
Sifat ini memiliki kesamaan dalam subvarian keluarganya, XBB.1, yang merupakan varian Covid-19 yang paling baik dalam menghindari antibodi yang memblokir infeksi.
