JAKARTA, EDUNEWS.ID – Pemerintah DKI Jakarta mewacanakan pencak silat sebagai ekstrakurikuler sekolah.
Pihak pemerintah menilai sebagai upaya generasi muda mencintai budaya mereka.
“Kami ingin anak-anak atau generasi muda dapat mencintai akar budayanya dan menjadikan Budaya Betawi sebagai bagian dari kehidupan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Mochamad mengatakan, kebijakan ini menjadi wujud pemajuan budaya Betawi dalam pelajaran muatan lokal di sekolah.
“Pemajuan kebudayaan itu sangat-sangat diperlukan bagi setiap bangsa sebagai akar, yang memberi makna siapa kita, darimana kita berasal dan ke mana kita melangkah,” kata dia.
Menurutnya pemajuan budaya Betawi dapat dilakukan melalui empat pilar strategis, yaitu pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan.
Adapun saat ini terdapat 10 objek pemajuan kebudayaan Betawi yang menjadi fokus Pemprov DKI Jakarta, yaitu manuskrip, adat istiadat, ritus, tradisi lisan dan bahasa. Selain itu seni, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, olahraga tradisional dan permainan rakyat.
Miftahulloh menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen dalam pemajuan budaya Betawi sebagai bagian penting dari identitas Jakarta dan aset budaya nasional.
