JAKARTA, EDUNEWS.ID-Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengomentari pernyataan Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan. Luhut Panjaitan menyatakan akan menghapus angka kematian dari indikator penanganan Covid-19.
Alasan tersebut, dijelaskan Luhut Panjaitan karena adanya kesalahan pada saat memasukan data kematian akibat Covid-19.
“Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian,” kata Luhut Panjaitan.
Menanggapi pernyataan Luhut, Mardani Ali Sera mengungkapkanĀ akan adanya bahaya apabila data kematian Covid-19 dihapuskan.
“Ini bahaya. Jika penanganan pandemi COVID-19 dilakukan tanpa panduan yang benar, pembuat kebijakan bisa buta terhadap situasi yang ada di lapangan,” kata Mardani Ali Sera melalui akun Twitternya @MardaniAliSera, dikutip Rabu (11/8/2021).
Pasalnya, menurut Mardani Ali Sera, indikator kematian karena Covid-19 merupakan arahan penanganan pandemi. Apabila hal tersebut dihilangkan, dikhawatirkan negara akan kehilangan arah.
Terlebih, ada beberapa ahli yang menduga masih banyak data kematian Covid-19 yang tidak terlaporkan.
“Imbasnya, ketika menyusun strategi penanganan tidak ada data yang kuat. Kualitas penanganan pandemi pun juga turut dipertaruhkan,” ujarnya.
Jika pemerintah menghapuskan data kematian Covid-19 karena persoalan dalam manajemen data, maka sudah seharusnya diperbaiki.
“Logikanya, jika ada masalah data, tidak bisa serta merta dijadikan alasan untuk menghapus indikator tersebut. Ada masalah diperbaiki, bukan dihindari,” katanya
