LUTIM, EDUNEWS.ID-Penangkapan yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Terhadap 3 orang terduga jaringan teroris di kabupaten Luwu timur, Desa Madani Kec, Wotu, Senin (16/08/2021) lalu, menuai kekhawatiran pihak keluarga
Hal itu disampaikan oleh salah satu keluarga terduga jaringan terori Suprianto Baen. Dirinya mengungkapkan pihak keluarga belum mengetetahui pasti keberadaan dan keadaan terduga sejak informasi penangkapan itu beredar.
“Sampai saat ini saudara kami (SA) belum diketahui keberadaan dan keadaannya sejak pertama kali kami medengar informasi penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 kepada saudara kami (SA) beredar luas di media sosial” ungkapnya (18/8/2021)
Suprianto Baen yang juga merupakan Aktifis Mahasiswa menambahkan bahwa selama ini (SA) dikenal sebagai sosok pribadi yang baik dan kesehariannyapun hanya sebagai petani
“(SA) itu orangnya baik dan kami tahu betul bagaimana keseharian beliau dia hanya petani biasa, tidak lebih, dari kejadian ini tentu kami sebagai keluarga menghormati prosedur hukum yang berlaku” urainya.
“Kamipun juga menolak ajaran yang menyimpang, apa lagi sampai kepada aksi teror” lanjutnya.
Dirinya berharap, agar penegak hukum tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dan tetap menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
“Namun disisi lain Kami berharap agar pihak penegak hukum betul-betul mengedepankan asas praduga tak bersalah dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan tiga orang yang diduga jaringan teroris di tiga desa di Kabupaten Luwu Timur, dua diantaranya diamankan pada Senin (16/08/2021) lalu.
Tiga orang yang diduga terkait jaringan teroris itu masing-masing berinisial SA (40) seorang petani warga Dusun Muhajirin Desa Madani Kecamatan Wotu Kab Lutim, NS (47) s Jl. Kalimantan No. 25 RT/RW 002/000, Desa Asuli, Kec. Towuti, Kab. Luwu Timur. NS merupakan seorang bakso keliling, keduanya diamankan pada senin 16 Agustus 2021 di dua tempat yang berbeda.
