BIMA, EDUNEWS.ID – Ketua Bidang Riset dan Analisis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Bima, Burhan, mendesak Polres Bima Kota memaksimalkan kinerja dalam penanganan teror panah.
Dirinya menilai kepolisian tidak serius menangani kasus sehingga para pelaku panahan belum ditangkap hingga saat ini.
Padahal, kata Burhan, warga sudah sangat resah dan merasa tidak aman, apalagi insiden teror menggunakan panah kerap terjadi, termasuk di salah satu kelurahan baru baru ini.
“Tidak mungkin insiden pemanahan tersebut terjadi bila pihak penegak hukum yaitu Polres Bima Kota memaksimalkan kinerja etis mereka berdasarkan UUD Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tri Brata Kepolisian,” tandasnya, Jumat (8/4/2022).
Dia pun menegaskan agar Polres Bima Kota tidak menunggu adanya korban lain, baru memaksimalkan kinerja.
Di sisi lain, Kabag Ops Polres Bima Kota, Kompol Nusra Nugraha membenarkan maraknya insiden panah tersebut.
“Panah memang terjadi beberapa kali, dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. Korbannya ada, namun setelah kami datang di TKP, ternyata pelaku kabur,” katanya, seperti diberitakan di salah satu media, (6/4/2022).
Nusra Nugraha pun menerangkan bahwa Polres telah membentuk tim untuk berpatroli di waktu tertentu, seperti menjelang buka puasa, tarawih dan sholat subuh.
“Soal panah ini juga menjadi atensi serius Kapolres Bima Kota. Maka telah dibuat khusus Tim Patroli. Berlaku untuk semua Kapolsek di bawah Wilayah Hukum Polres Bima Kota,” tukasnya.
(rls/bn)
