JAKARTA, EDUNEWS.ID – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berkunjung ke Kantor DPP PDI Perjuangan, Jumat (7/7/2023) kemarin.
Pertemuan tersebut disambut hangat petinggi PDIP yakni Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat, Ketua Bidang Luar Negeri sekaligus Wakil MPR RI Ahmad Basarah, dan Ketum Bamusi PDI Perjuangan Hamka Haq.
Ketum DPP IMM Abdul Musawir Yahya menyampaikan perihal tiga pilar orientasi DPP IMM.
“Orientasi DPP IMM periode ini memiliki tiga pilar dalam mengembangkan SDM unggul, yaitu penguatan akademik, kemandirian ekonomi, dan kedaulatan politik. Harapannya nanti dapat dikolaborasikan dengan PDI Perjuangan dalam penguatan SDM unggul,” ucap Abdul.
Sementara Bendahara Umum DPP IMM Riyan Betra Delza menegaskan, audiensi ini merupakan rangkaian Safari Kebangsaan IMM.
DPP IMM meminta komitmen kepada seluruh parpol, khususnya PDI Perjuangan agar mengedepankan politik nilai menjelang Pemilu 2024.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik Baikuni Al-Shafa mengungkapkan, pihaknya sangat berharap PDI Perjuangan untuk memberikan edukasi politik.
“Besar harapannya kepada PDI Perjuangan untuk memberikan edukasi politik kepada generasi milenial dan gen Z agar tidak apolitik dan apatis terhadap politik,” ujarnya.
“Karenanya, itu program sekolah politik kebangsaan menjadi hal yang penting untuk dipopulerkan untuk diadakan oleh partai politik, utamanya PDI Perjuangan,” ungkapnya.
Ahmad Basarah selaku Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP menuturkan bahwa IMM harus memperjuangkan kehidupan bangsa sebagaimana ide Trisakti Bung Karno.
“Dalam pidato yang disampaikan Bung Karno pada 17 Agustus 1964 yang menjelaskan Trisakti, yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam berkebudayaan, sebagai anak muda harus tetap istkqamah dalam memperjuangkannya demi Indonesia ideal di masa depan,” kata Basarah.
Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat menambahkan, Indonesia tengah menghadapi bonus demografi. Untuk itu, dalam konteks politik anak muda sejak hari ini harus mengambil peran.
“Peran politik yang dimaksud ada keberpihakan terhadap kaum duafa, jelata, dan ‘sandal jepit’,” ujar Djarot.
