Kampus

Punya Jurusan PKh tapi Tak Aksesibilitas, Menrisbang BEM FIP UNM: Sarpras FIP Tak Bisa Diakses Penyandang Disabilitas

MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Sarpras (sarana dan prasarana) menjadi hal penting dalam menunjang proses perkuliahan. Ketika sarpras mengakomodir kebutuhan mahasiswa, maka proses pembelajaran semakin efektif.

Hal tersebut diutarakan oleh Muh. Ikhwan Zyafiq selaku Menrisbang (Menteri Riset dan Pengembangan) BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) UNM (Universitas Negeri Makassar).

“Karena dalam proses pembelajaran dibutuhkan juga kenyamanan, jika sarpras tidak bagus (maka) tidak akan bisa menunjang pembelajaran dengan baik,” ucap Ikhwan kepada edunews.id, pada Minggu (10/9/2023) malam.

Di bidang keamanan, Ia menilai masih belum aman karena beberapa saluran drainese yang tak kunjung ditutup untuk melindungi mahasiswa difabel. Bahkan tak jarang mahasiswa yang non difabel juga terjatuh ke dalamnya. Hal mendasar tersebut tak dipenuhi sehingga berimbas juga pada tidak adanya akses untuk pengguna kursi roda di beberapa wilayah di FIP.

“Soal aksesibilitas, seperti masih banyaknya gorong-gorong yang belum ditutup yang (membuatnya) tidak bisa diakses oleh penyandang disabilitas serta akses penyandang kursi roda di dalam fakultas,” tutur Ikhwan.

Muh. Ikhwan Zyafiq, Menrisbang BEM FIP UNM Periode 2023-2024.

Landasan tersebut membuat Kemenrisbang menilai bahwa FIP belum ramah dengan mahasiswa difabel sebab ada beberapa hal dasar yang tak terpenuhi. Bahkan, Ia menyebut bahwa UKT yang dibayarkan tak sesuai dengan ekspetasi yang dibayangkan oleh mahasiswa.

“Selain itu akses kawan-kawan disabilitas (ke) ruang kelas dan juga AC itu belum mencukupi dan belum sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, (dan tak) sesuai dengan jumlah besaran UKT-nya (yang dibayarkan),” lanjut Ikhwan.

Ikhwan berharap agar aspirasi ini dapat didengarkan dan ditindaklanjuti oleh Dekanat FIP.

“Semoga aspirasi dan keresahan dari mahasiswa bisa dipenuhi secepatnya,” harapnya, singkat.

Sebelumnya, Ikhwan bersama koleganya telah melakukan riset guna menelusuri kelayakan sarpras yang ada di FIP UNM. Data yang telah Ia kumpulkan menyiratkan bahwa Dekanat FIP masih perlu membenahi banyak hal.

“Dari hasil data dari riset dan pengembangan itu sendiri yang menjadi problem atau masalah utama di FIP banyak sekali, (misal) kurangnya sarana dan prasarana (yang memadai) yang diberikan oleh pihak kampus yang tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa itu sendiri,” terangnya.

Kursi dan meja yang notabenenya menjadi hal utama dalam pembelajaran ternyata masih kurang ketersediaannya di beberapa kelas.

“Seperti kursi dan meja di beberapa kelas itu tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa, terkadang ada mahasiswa yang pergi mengambil kursi di kelas lain untuk bisa mengakses pembelajaran,” ujar Ikhwan.

Ia bahkan pernah menemukan kejadian perebutan ruangan, yakni bertabrakannya dua jadwal kelas dalam satu ruangan di satu waktu.

“Seperti kelas yang ada di gedung HN dan HD itu masih sering terjadi miss komunikasi antar jurusan yang saling mengklaim dalam memakai ruangan, bahkan mengakibatkan banyaknya mahasiswa yang harus belajar secara online akibat kurangnya kelas dan juga kursi dan meja di gedung HD dan HN itu sendiri,” pungkasnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top