LEBAK, EDUNEWS.ID – Aliansi Pemuda Lebak Menggugat berdemonstrasi di depan kantor DPRD Lebak berujung ricuh, Sabtu (02/12/2023.
Aksi yang digelar tepat HUT Lebak ke-195 itu berakhir bentrokan dengan aparat.
Kerusuhan berawal saat massa aksi memaksa masuk ke kantor DPRD Lebak namun dihalangi aparat.
Aksi dorong dan baku hantam pun terjadi hingga pagar besi gedung DPRD Lebak roboh.
Musail Waedurat selaku Korlap Aksi menyebut aksi mereka bentuk kepedulian kepada pemerintah.
“Kami mahasiswa mendesak agar Penjabat Bupati Lebak bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Meningkatkan infrastruktur khususnya fasilitas pendidikan dan ruas-ruas jalan desa serta daerah yang hingga saat ini belum tersentuh serta Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayah-wilayah yang diperlukan agar bisa meminimalisir tingkat kriminalitas di daerah tersebut,” kata Musail dalam orasinya.
Pihaknya juga mendesak Pemda Lebak menyelesaikan hancurnya lahan pertanian di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cimarga akibat limbah dari tambang pasir.
“Serta Pemkab Lebak untuk segera mengkaji serta mengevaluasi tentang relokasi pasar yang akan dilakukan oleh Pemkab Lebak dan penggunaan Parkir Elektronik yang masih menjadi persoalan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Massa juga meminta Pj Bupati Lebak tidak memberikan ruang bagi kaum LGBT dan membatasi peredaran minuman keras.
“Kami mahasiswa juga menuntut PJ Bupati Lebak agar menutup pertambangan ilegal yang hingga hari ini masih beroperasi di Kecamatan Cimarga dan Bojongmanik,” tutupnya.
