MAKASSAR, EDUNEWS.ID – PLN (Perusahaan Listrik Negara) UIW (Unit Induk Wilayah) Sulselrabar (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat) jadi sorotan publik, termasuk IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Kota Makassar.
PC (Pimpinan Cabang) IMM Kota Makassaar meminta agar PLN mengambil langkah cepat untuk menghentikan pemadaman listrik bergilir yang meresahkan masyarakat.
“Tentu ketika pemadaman bergilir ini semakin meresahkan masyarakat maka gelombang unjuk rasa dari IMM itu sendiri akan Kami massifkan,” ucap Nasruddin, Kabid (Ketua Bidang) Hikmah dan Kebijakan Publik PC IMM, kepada edunews.id, pada Kamis (30/11/2023) kemarin.

Nasruddin, Kabid Hikmah dan Kebijakan Publik PC IMM Kota Makassar. Sumber: Dok. Pribadi.
Pasalnya, menurut Nasruddin, tagihan listrik yang membengkak akibat pemadaman bergilir tak dapat dibenarkan. Nasruddin bersama pihaknya menginginkan agar PLN memberi kompensasi tagihan listrik selama pemadaman bergilir masih berlangsung.
“Membengkaknya tagihan yang tidak masuk akal karena pemadaman dilakukan setiap hari dan pastinya pemakaian listrik (warga) berkurang. PLN seharusnya memberikan subsidi kepada masyarakat bukan malah membengkaknya tagihan listrik masyarakat,” jelasnya.
Senada dengan itu, Elbu Bachtiar selaku Ketua Umum PC IMM menegaskan bahwa persoalan ini tak boleh didiamkan oleh masyarakat mengingat warga yang terdampak jumlahnya tak sedikit.

Elbu Bahtiar, Ketua Umum PC IMM Kota Makassar. Sumber: Dok. Istimewa.
“Tidak bisa dibenarkan kalau hanya sekedar didiamkan. PLN harus segera mencari energi alternatif, karena dampak mati lampu mengakibatkan seluruh variabel masyarakat merugi, tanpa memandang status sosial, instansi pemerintah maupun perusahaan swasta, bahkan naasnya berdampak pada pelaku UMKM,” pungkas Elbu, nama sapaannya.
Sebelumnya, PLN Sulselrabar telah didemo oleh banyak organisasi kemahasiswaan hingga kemasyarakatan karena pemadaman listrik bergilir yang tak kunjung usai.
