JAKARTA, EDUNEWS.ID – Puluhan petani tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) berdemonstrasi di depan kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Angga Hermanda selaku perwakilan SPI menyampaikan, para petani menolak rencana impor beras.
“Impor beras akan berdampak terhadap harga gabah dan beras di tingkat petani yang akan memasuki masa panen raya di semester pertama tahun 2024,” kata Angga.
Massa aksi juga meminta cadangan beras pemerintah (CBP) wajib dari petani.
Selain itu, massa aksi meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperbaharui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras petani dengan harga layak.
“Pemberian subsidi terhadap petani tidak boleh hanya dalam bentuk subsidi pupuk, tetapi juga dalam bentuk subsidi langsung. Dan memberikan tanah untuk petani bukan korporasi dengan program cetak sawah baru,” urai Angga.
Kemudian meminta pemerintah melakukan revisi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67 Tahun 2016 tentang Kelembagaan Petani.
“Kementan tidak mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 87/PUU-XI/2013 yang memfasilitasi kelembagaan petani yang dibentuk oleh para petani,” tutupnya.
