JAKARTA, EDUNEWS.ID-Hasil real count Pilpres 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul dalam perolehan suara sementara.
Berdasarkan data hasil real count KPU, Kamis (15/2/2024), pukul 19.15 WIB, tercatat data yang masuk baru sebesar 44,34%.
Data suara yang masuk itu dihimpun dari 364.999 tempat pemungutan suara (TPS) dari 823.236 TPS yang ada.
Hasil real count Pilpres 2024 KPU itu menunjukkan paslon nomor urut 2 itu unggul sementara dengan perolehan suara mencapai 21.392.437 suara atau setara 51.63%.
Hanya saja, perolehan tersebut mencatatkan penurunan sekitar 5% dibandingkan dengan hasil real count pada 12.00 WIB sebanyak 56,39% dari total suara yang masuk. Paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyusul di posisi kedua dalam hasil real count Pilpres 2024 KPU dengan perolehan 31,97% suara. Capres dan cawapres nomor urut 1 ini mendapatkan 13.243.658 suara.
Berbeda dari paslon Prabowo-Gibran, justru torehan suara paslon 01 ini meningkat sekitar 6% dibandingkan dengan hasil real count 12.00 WIB yang memperoleh 24,59%.
Kemudian, paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md berada di posisi terakhir berdasarkan hasil real count Pilpres 2024 KPU. Paslon ini meraih 16,4% suara atau 6.795.067 suara.
Kurang 1 Jam Berubah
Setelah Bisnis diakses kembali kembali, data hasil real count KPU, Kamis (15/2/2024), pukul 20.05 WIB, tercatat suara Prabowo-Gibran mencapai 21.708.715 suara atau setara 56.51%. Paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyusul di posisi kedua dalam hasil real count Pilpres 2024 KPU dengan perolehan 25.59% suara. Capres dan cawapres nomor urut 1 ini mendapatkan 9.832.013 suara.
Kemudian, paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md berada di posisi paling buncit berdasarkan hasil real count Pilpres 2024 KPU. Paslon ini meraih 17,89% suara atau 6.874.062 suara.
Ada sekitar 3 juta suara paslon Anies-Muhaimin yang hilang. Pada jam 19.00 WIB tercatat suara Anies-Muhaimin 13.243.658, kemudian pada 19.30 WIB turun ke 9.832.013. Hingga berita ini diterbitkan, Bisnis masih menghubungi KPU ihwal fenomena tersebut.
