#1
Sang Pengembara Hati
Tumbukan rasa cinta-mu tak terbendung
Lantas kedua makhluk saling jatuh cinta
Hidup-mu terlalu basah dengan cinta
Wahai pemuda…
Luluh hati mu tercermin pelangi rentan
Sejenak percikan gemerisik hujan layung
Mereda sirna cahaya surya terbenam
Indahnya ruang dalam waktu
Apalah daya hati tak rela
Melihat kau terselimuti keluh sendu
Hari berlalu ku lihat kau sendiri
Ku duduk disampingmu
Terungkap cerita rasa menderu jiwaku
Padamu, Hati kecewa tanpa ragu
Ku tak berkutik di buat kepayang
Terlihat hatimu berkata hal yang sama
Indahnya…
18 November 2016
#2
Akhiri Semua Karena Kenyataan
Menahun sudah sarang cintaku
Terhimpit rasanya melihat masa indah
Secerca harapan sirna semua
Malaikatpun tahu, harapan adalah masalah
Lunglai hati ini
Tergores janji manis berujung sadis
Ter-awali indah hari
Ter-henti kenistaan
Tersungkur terpojokan di lorong ruang
Membuat jera tak terelakan
Hai kau yang ku kagumi
Enyah-lah kau dari kehidupanku
Hilanglah Kepilu-piluan…
18 November 2016
#3
Hujan
[Parau waktu telak tersapu masa]
Buku Ini saya persembahkan
untuk orang-orang yang pernah dilukai,
hingga susah melupakan.
Untuk orang-orang yang pernah
mencintai, tapi berujung
penghianatan. Juga yang pernah
mengkhianati, sadari semua
bukanlah sandiwara cinta adalah
hidup dan cinta tak menyukai
arti perpisahan.
Katakan pada masa lalu:
Sepanjang apapun waktu cobalah
untuk melakukan semua hal
dengan keihklasan hati. Ikhlas
adalah obat terakhir yang
menyembuhkan penyakit hati.
18 November 2016
Rois Hoiron. Mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta.
