JAKARTA, EDUNEWS.ID — Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memastikan belum ada rencana untuk membahas surat dari Forum Purnawirawan TNI yang berisi usulan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad dan Adies Kadir.
Dasco, meskipun mengaku sudah membaca isi surat tersebut, menegaskan bahwa surat itu belum masuk dalam agenda pembahasan di tingkat pimpinan DPR.
“Saya sudah baca, tapi belum masuk dalam pembahasan [pimpinan DPR],” ujar Dasco, dilansir Sabtu (23/8/2025) kemarin.
Senada dengan Dasco, Adies Kadir juga memastikan tidak ada agenda pembahasan terkait surat yang sebenarnya sudah masuk ke Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR sejak akhir Mei lalu. Adies bahkan mengklaim belum membaca dan mengetahui isi surat tersebut. “Itu belum dibicarakan di Rapim. Nanti kami cek suratnya sudah sampai mana. Saya belum lihat suratnya,” kata Adies.
Isu Pemakzulan Gibran Memudar
Belakangan, isu dan keberadaan surat pemakzulan Gibran memang mulai memudar. Selain lambatnya pembahasan di DPR, munculnya kedekatan antara Gibran dengan tokoh-tokoh purnawirawan TNI juga menjadi sorotan. Salah satunya adalah interaksi Gibran dengan Wakil Presiden ke-6, Try Sutrisno, yang juga tercatat sebagai salah satu penyokong Forum Purnawawiran TNI.
Dalam sebuah acara HUT Pancasila awal Juni lalu, Gibran terlihat berbincang santai dan mencium tangan Try Sutrisno. Tidak lama setelahnya, Gibran juga mengunjungi kediaman Try Sutrisno dengan alasan silaturahmi sekaligus mengantarkan undangan Upacara HUT RI ke-80 di Istana Merdeka.
Sebelumnya, Forum Purnawirawan TNI sempat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dan mengajukan delapan usulan. Salah satu usulan tersebut adalah permintaan untuk mengganti Gibran sebagai Wakil Presiden. Mereka berargumen bahwa pemakzulan bisa dilakukan karena proses keterpilihan Gibran didasari oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap melanggar hukum. Selain itu, mereka juga menyoroti sejumlah isu masa lalu Gibran, termasuk keberadaan akun media sosial fufufafa, yang dinilai tidak mencerminkan akhlak baik.
