MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM) berdemonstrasi memperingati momentum Sumpah Pemuda di Jl. Sultan Alauddin Makassar, Senin (30/10/2023).
Mereka memboikot dua jalur utama penghubung Makassar-Gowa hingga malam hari.
Irfan Kurniawan selaku Jendlap menyebut pemboikotan dua jalur tersebut bentuk kekecewaan massa aksi terhadap aparat negara yang melanggengkan investor masuk ke Indonesia.
“Bisa kita lihat bahwa negara hari ini sudah tidak lagi mencerminkan negara yang demokratis, tidak lagi berbicara soal kemanusiaan. Bisa kita lihat, salah satu buktinya adalah penggusuran Tanah Rempang yang dilakukan secara sepihak dengan menggunakan aparat kepolisian, warga Rempang di usir dari tanah tempat mereka lahir,” kata Irfan dalam orasinya.
Sementara Koordinator Mimbar Sakring menilai negara perlahan melepaskan tanggung jawabnya dalam dunia pendidikan.
“Dengan memberikan hak otonom kepada Universitas, dari Badan Layanan Umum (BLU), menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH), negara sudah jelas ingin melepas tanggung jawabnya yang tercantum dalam konstitusi negara,” ujar Sakring.
Massa aksi membubarkan diri dan mempertegas mengawal isu tersebut sampai tuntas.
Mereka juga menyoroti putusan MK soal usia Capres-cawapres hingga pelanggaran HAM.
