MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Rivaldy Rusna, sosok aktivis Laskar Pemerhati Rakyat (Laspera) kota Makassar, menyesalkan manajemen dari hotel Grand Maleo Makassar terkait perparkiran pihak hotel itu yang kerap berada dibahu jalan.
“Sangat disesalkan sampai sekarang. Mereka (pihak Manajemen hotel Grand Maleo Makassar) masih menggunakan bahu jalan sebagai parkiran. Ini yang sering membuat kemacetan berlarut-larut di area situ,” ungkap Rivaldy kepada kru edunews.id, Kamis (27/2/25).
Foto: Rivaldy Rusna, Aktivis Laspera kota Makassar
Lebih lanjut, sosok mahasiswa dari kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) ini menduga bahwa pihak Hotel Grand Maleo Makassar belum memiliki dokumen terkait “analisis dampak lalu lintas (andalalin)”.
“Dengan melihat fenomena (parkiran di bahu jalan) yang kerap terjadi, tentu kami menduga bahwa pihak (Hotel Grand Maleo Makassar) belum memiliki dokumen andalalin. Jika memang ini terbukti, pihaknya berarti melanggar secara hukum, dan harus ditindak secara tegas,” paparnya.
Diakhir, ia meminta pihak hotel untuk mematuhi aturan terkait andalalin itu. Baginya, selain meresahkan masyarakat hal demikian juga melanggar hukum.
“Kami meminta pihak hotel untuk segera mematuhi aturan andalalin. Tentu kedepannya, kami secara kelembagaan bakal melalakun adovaksi lanjutan terkait ini. Sebab sangat meresahkan masyarakat dan melanggar hukum,” tutupnya.
