MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Puluhan kader Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) berunjuk rasa di Polrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Kota Makassar, Senin (20/2/2023).
Mereka memblokade jalan sembari membentangkan spanduk bertuliskan “Makassar Aman, Hanya Omong Kosong!” serta membawa perangkat protes lainnya.
GAM menilai kepolisian gagal dalam menangani kriminalitas di Kota Makassar.
Demonstrasi sempat diwarnai aksi saling dorong antara pihak kepolisian dan massa, lantaran pengunjuk rasa dicegah menahan truk untuk dijadikan panggung orasi.
GAM berdemonstrasi setelah dua kadernya menjadi korban kejahatan jalanan pada 15 Februari 2023 kemarin. Saat kejadian, salah satu kader GAM harus merelakan handphonenya digasak oleh OTK. Menurut pengakuan korban, pelaku mengancamnya dengan busur panah.
Banggulung selaku jenderal lapangan, mengatakan pihak kepolisian harus bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut.
“Kejadian yang dialami dua kader kami, semakin menegaskan bahwasanya Kota Makassar belum aman dari kriminalitas jalanan,” ucapnya.
Banggulung menambahkan bahwa meski Pemerintah dan Polrestabes makassar telah membentuk komunitas untuk menjaga ketertiban masyarakat, namun GAM menilai hal tersebut belum menunjukkan hasil signifikan.
“Kami menunggu proses penanganan kasus tersebut dari pihak kepolisian Polsek Mamajang, namun hingga kini belum ada titik terang,” sambungnya.
Sementara itu, Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Hardjoko, berkesempatan menemui massa aksi dan berjanji akan mengawal kasus tersebut.
“Jajaran Reskrim Polrestabes Makassar berjanji akan membackup penuh kasus ini,” ungkapnya.
Sebelum membubarkan diri, GAM menegaskan akan menggalang massa yang lebih besar jika kepolisian belum mampu mengungkap kasus tersebut.
“GAM tentunya tidak akan berhenti mengawal kasus ini hingga benar-benar tuntas,” tutup Banggulung
