MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar menggelar Workshop Pendataan Guru PAUD Kota Makassar Dalam Program Parenting dan Perlindungan Anak di Hotel Aston, Senin (15/8/2022).
Kegiatan ini menghadirkan para kader PKK se-Kota Makassar dan narasumber yakni, Indira Yusuf Ismail (Bunda PAUD Kota Makassar) dan Yasmain Gasba (Pengembang Teknologi Pembelajaran Dinas Pendidikan Makassar).
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3A Makassar, Amirai HM, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki dua tujuan utama.
“Tujuannya yakni meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam peningkatan gizi dan kesehatan, perawatan, pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan sesuai tahapan usia anak. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan guru dalam mengimplementasikan materi perlindungan anak sebagai upaya pencegahan kekerasan,” urainya.
Achi Soleman, dalam sambutannya selaku Kepala DP3A Makassar juga mengingatkan pentingnya pengasuhan positif bagi anak yang bermula dari keluarga
Indira Yusuf Ismail dalam penyampaiannya meminta seluruh stakeholder dan tenaga pendidik PAUD se-Makassar untuk bekerja keras melakukan berbagai pembenahan.
“Saya mau sekali PAUD kita jadi bagus. Siapa yang bertanggung jawab? ya harus sama sama. Tidak boleh saling lempar tanggung jawab. Gampang sekali ji ini. Mari kita sharing soal apa yang kita mau lakukan,” tuturnya.
Istri Walikota Makassar ini pun menekankan agar setiap kecamatan setidaknya memiliki satu PAUD yang bisa dijadikan role model.
“Pokoknya tahun depan orang yang belajar ke kita. Bukan kita yang keluar. Mulai dari satu mo PAUD standar di tiap kecamatan. Ya kalau bisa nanti ditingkatkan lagi,” tegasnya.
Senada, Yasmain Gasba turut menyerukan perlunya perspektif yang sama dalam mengelola PAUD yang ada di Makassar.
“Kita ini, para pendidik, para ibu ibu, keluarga, semuanya, kita punya PR yang besar. Dalam 0-8 tahun anak itu berada di masa golden age. Nah, kita kita ini yang ada menjadi peletak dasar dalam pendidikan perkembangan mereka,” ucapnya.
Pada sesi diskusi, salah satu peserta, Eli, menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Kota Makassar.
“Yang paling penting, Pemkot menjembatani guru guru PAUD yang belum mencapai gelar sarjana PAUD. Ayo kita sekolah agar lebih berkualitas. Karena kualitas pembelajaran anak mengikuti kualitas gurunya,” tukas Eli yang merupakan pendidik di TK Andiya.
