MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Dewasa ini mayoritas kegiatan yang dilaksanakan oleh LK (Lembaga Kemahasiswaan) terkesan ekslusif dan tidak mengedukasi.
Tapi tidak dengan HIMAPRODI (Himpunan Mahasiswa Program Studi) ASY (Ahwal Syakhshiyah) FAI (Fakultas Agama Islam) Unismuh (Universitas Muhammdiyah) Makassar yang melaksanakan kegiatan edukatif karena bercermin akan tantangan zaman.
HIMAPRODI ASY sukses menghelat Talkshow Kesehatan dan Launching Buku di Masjid Subulussalam Al Khoory Unismuh Makassar, pada Sabtu (17/6/2023).
Mukhlisah Tamif selaku Sekbid (Sekretaris Bidang) Kemuslimahan menyampaikan dalih mengapa HIMAPRODI ASY menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kami dari Bidang Kemuslimahan HIMAPRODI Ahwal Syakhshiyah melaksanakan kegiatan ini atas dasar ingin menambah wawasan yang telah kami pelajari dalam kitab-kitab fiqih dalam hal rumah tangga ataupun hal-hal khusus tentang wanita seperti fiqih haid dan lain sebagainya”, ucap Lisa, nama sapaannya.
Talkshow ini mengangkat tema “Reproduksi Wanita dalam Perspektif Kesehatan dan Islam” guna mengedukasi tentang keharusan dan larangan yang perlu perempuan ketahui.
“Kami berharap setelah melaksanakan kegiatan ini para peserta mendapatkan solusi solusi persoalan seputar reproduksi wanita dan seperti apa seharusnya kita menjaga reproduksi kami sebagai wanita”, lanjut Lisa.
Dr. Ratih Paradini selaku pembicara dalam kesempatannya menyampaikan bahwa tubuh adalah amanah dari Allah dan pada fitrahnya harus dijaga agar tidak menimbulkan mudharat.
Lewat Talkshow yang sangat mengedukasi, Lisa menjelaskan apa-apa saja yang telah Ia dapatkan.
“Di sini kami memahami bahwa melihat dari aspek hukum (agama) saja tidak cukup, perlu pembahasan mendalam tentang apa-apa saja yang perlu dicegah agar reproduksi wanita ini tetap terjaga. Melihat dari aspek kesehatan bagaimana pandangan dokter mengenai hal ini dan mengharapkan solusi-solusi persoalan seputar reproduksi wanita. Kalau terjaga dengan baik maka setelah berumah tangga nanti akan mudah memperoleh keturunan sebagaimana yg menjadi salah satu tujuan pernikahan”, jelasnya.
Akhir kata Lisa berharap kegiatan edukatif seperti ini akan tetap ada di dalam maupun di luar lingkup kampus.
“Dan kami berharap akan ada kegiatan-kegiatan seperti ini lagi yang bisa memberikan dedikasi kepada muslimah-muslimah bukan hanya dalam kampus saja akan tetapi muslimah luar kampus juga”, tutup Lisa.
