MAKASSAR, EDUNEWS.ID — Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran terkait batas tarif tertinggi untuk pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Itu keputusan pemerintah!
Dalam SE Nomor HK 02.02/I/3843/2021, tercantum harga terbaru untum batas tarif tertinggi pemeriksaan RT-PCR untuk di Pulau Jawa dan Bali sebesar Rp275 ribu. Dan di luar Pulau Jawa dan Bali sebesar Rp300 ribu.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman merespons keluarnya surat edaran tersebut. Ia menegaskan, agar tidak ada klinik yang melakukan spekulasi terhadap harga RT-PCR yang sudah menjadi keputusan pemerintah.
“Pasti ada pelanggaran ketika terjadi tarif RT-PCR yang memberlakukan di atas dari batas tarif pemerintah. Itu tentu mereka sudah paham semua bahwa sudah ada peraturan yang menetapkan harga Rp275 ribu untuk Pulau Jawa dan Bali. Dan Rp300 ribu untuk di luar Jawa dan Bali,” ucapnya, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (28/10/2021).
Menurutnya, tarif tersebut menjadi standardisasi untuk sistem angkutan penerbangan udara termasuk untuk penerbangan domestik di Sulawesi Selatan.
Apalagi, lanjut Andi Sudirman, penerbangan domestik Sulsel menjadi ‘leading’ untuk kebangkitan penerbangan ke sejumlah daerah di Sulsel. Seperti penerbangan ke Toraja, penerbangan ke Kabupaten Kepulauan Selayar, penerbangan ke Bandara Bua Kabupaten Luwu. Dan penerbangan domestik lainnya.
“Harga-harga itu, sebenarnya sangat berarti dengan kita, apalagi kalau compare terhadap harga lokal, bisa seharga tiket,” katanya Andi Sudirman.
Untuk itu, Plt Gubernur berharap ke depan ada program dari pemerintah pusat yang bisa membantu pemulihan, mulai dari aksesibilitas, sistem angkutan, dan mobilitas.
