Pemprov Sulsel

Tekan Stunting, Pemprov Sulsel Gelar Aksi Stop Stunting Intervensi Konsumsi TTD

MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pemberian tablet tambah darah (TTD) yang rutin bagi remaja putri menjadi salah satu fokus intervensi pendampingan yang dilakukan oleh tim pendamping gizi Aksi Stop Stunting Pemprov Sulsel.

Hadirnya inovasi aksi stop stunting ini diinisiasi langsung oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Sebagai upaya membangun investasi bagi sumber daya manusia (SDM) yang handal.

Dalam upaya intervensi penurunan stunting di tahun 2022 ini dilakukan pada 10 daerah lokus di setiap daerah pada 24 kabupaten/kota dengan 240 Tenaga Pendamping Gizi Desa.

“Tim pendamping gizi Aksi Stop Stunting melakukan rutinitas setiap Hari Jumat, untuk gerakan minum tablet tambah darah bagi remaja putri di 24 Kabupate/Kota se Sulsel. Hal itu juga sebagai upaya menggalakkan Gerakan Bersama Remaja Sulsel Sehat,” kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Sabtu (11/6/2022).

Sehingga kegiatan aksi stop stunting, bukan hanya berfokus pada balita, namun juga pendampingan untuk remaja putri. Adapun dengan mengkonsumsi tablet merah bagi remaja putri, untuk mengatasi dan mencegah anemia.

“Jadi kegiatan tenaga pendamping gizi, berupa memeriksa tumbuh kembang balita, sosialisasi terhadap keluarga, dan kesehatan terhadap remaja putri. Serta dilakukan pemantauan konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Gubernur Andalan ini mengaku, bahwa hal ini juga sebagai upaya Pemprov Sulsel dalam mendorong pengingkatan sumber daya manusia yang handal menuju generasi emas sejalan dengan program prioritas Presiden Jokowi.

“Diharapkan dengan adanya program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri ini dapat menurunkan gejala anemia pada remaja putri sehingga mereka dapat memiliki kesehatan yang optimal menjelang kehamilan di kemudian hari sekaligus menurunkan angka kematian ibu dan anak serta mencegah stunting,” pungkasnya.

Mengacu pada Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 mencatat prevalensi balita stunting di Sulawesi Selatan memiliki Prevalensi Stunting (27.4%). Angka ini mengalami penurunan dari sebelumnya 30,6% (SSGBI, 2019). Sedangkan jika berdasarkan dari data ePPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), hingga Agustus 2021, angka stunting di Sulsel mencapai 9,08 persen.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top