MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Asosiasi Angkutan Darat (SIGANDA) Sulsel turut serta dalam aksi demontrasi menolak penghapusan BBM Bersubsidi di depan Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (31/12/2021) sekira pukul 15.00 Wita.
Puluhan pete-pete bersama mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rakyat Miskin Kota berbondong-bondong menuju kantor Gubernur dan mendesak Pemprov Sulsel segera mengkaji ulang kebijakan BBM tersebut.
Pasalnya, banyak masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah merasa sangat dirugikan dengan adanya penghapusan BBM bersubsidi jenis premium, kemudian pertalite.
Hal ini juga disampaikan Ketua Siganda Sulsel, Felixander Baan. Menurutnya, penghapusan BBM bersubsidi akan memberatkan banyak pihak, bukan cuma pete-pete, ojol, usaha rental transportasi, hingga masyarakat umum.
“Itu bisa mematikan usaha, memberatkan kita semua. Belum lagi kalau harga naik sedang daya beli kita menurun terutama sejak pandemi. Pete-pete itu saja masih ada 2000an, belum masalah dengan bus mamminasata, ini sekarang soal harga BBM,” ujarnya pada edunews.id saat diwawancarai via Whatsapp, Sabtu (1/1/2022).
Felix menambahkan bahwa ke depan, selain dari SIGANDA akan banyak komunitas yang turun kembali dan mengawal kebijakan ini. Dia juga berharap pemerintah mengkaji penghapusan BBM bersubsidi sebaik mungkin.
“Ini perlu diatur baik-baik jika memang mau diterapkan,”pungkasnya.
