PANGKEP, EDUNEWS.ID – Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Mattiro Uleng, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, diduga dipangkas oknum pejabat desa.
Dugaan itu bermula, saat seorang warga Desa Mattiro Uleng mengaku hanya menerima BLT senilai Rp450 ribu dari total seharusnya Rp900 ribu, Jumat (10/2/2023).
“Saya menerima Rp450 Ribu BLT tahun lalu. Padahal saya lihat di draft itu nilainya Rp 900 Ribu. Makanya setelah itu saya tidak mau lagi menerima. Tidak ada juga penyampaian di awal kalau akan dipotong ini bantuan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mattiro Uleng, Lukman saat dikonfirmasi mengakui adanya BLT yang dibagi ke warga lain yang tidak masuk dalam daftar penerima BLT.
Hal itu dilakukan agar warganya dapat merasakan BLT secara menyeluruh sesuai dengan kesepakatan bersama BPD.
“Ini kami lakukan atas dasar persetujuan bersama melihat masih banyak warga miskin yang belum menerima bantuan,” jawabnya.
