MAKASSAR, EDUNEWS.ID— Perjalanan menuju kursi Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026-2030 mulai panas. Pada hari Jumat, 22 Agustus 2025, salah satu figur kuat, Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M(K)., M.MedEd, secara resmi mendaftarkan diri sebagai calon.
Kehadiran Prof. Budu membawa kombinasi rekam jejak akademik yang mumpuni, pengalaman kepemimpinan yang matang, dan jejaring organisasi yang luas, termasuk sebagai pengurus Muhammadiyah.
Prof Budu, yang saat ini menjabat Dekan Sekolah Pascasarjana, bukanlah nama asing di Unhas. Selama hampir tiga dekade, ia telah menapaki berbagai posisi penting, mulai dari Kepala Departemen, Wakil Dekan, hingga puncak kepemimpinan sebagai Dekan Kedokteran, posisi yang ia emban Fakultas di masa-masa sulit pandemi COVID-19.
“Semua jenjang sudah saya lalui, karena itu saya merasa layak mengemban amanah Rektor,” tegas Prof. Budu.
Pengalaman ini menjadi modal kuatnya untuk menakhodai Unhas ke depan.
Lahir di Maros, Prof. Budu menamatkan pendidikan dokter di Unhas pada tahun 1993 sebelum mengabdi di Puskesmas Pattingalloang.
Jalur pendidikannya membawa beliau ke Jepang , di mana ia meraih gelar doktor dari Universitas Toyama. Kecemerlangan akademiknya dilengkapi dengan pendidikan spesialis vitreoretina di Indonesia dan magister Pendidikan Kedokteran di UGM.
Selain kiprah di dunia pendidikan, Prof. Budu juga aktif di berbagai organisasi, termasuk memimpin AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) dan PERDAMI (Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia). Pengalamannya diakui secara internasional dengan dianugerahi International Distinguished Service Award dari Asia-Pacific Academy of Ophthalmology pada tahun 2019.
Yang tak kalah menariknya, Prof. Budu juga memiliki rekam jejak di organisasi keagamaan, menjabat sebagai anggota Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan bidang kesehatan. Kombinasi latar belakang ini memberikan perspektif unik bagi kepemimpinannya.
Visi untuk Unhas yang Lebih Humanis dan Memberi Manfaat
Dalam konferensi pers, Prof. Budu mengungkapkan visi besarnya. Ia tidak hanya ingin Unhas dikenal dari prestasi akademiknya, tetapi juga dari kebermanfaatan nyata bagi masyarakat dan kesejahteraan seluruh sivitas akademika.
“Universitas harus terasa di masyarakat, bukan hanya tercatat di jurnal. Dirasakan kehadirannya juga oleh keluarga besar Unhas. Para dosen dan karyawan juga harus merasakan hasil jerih payah mereka dalam mengabdi di Unhas, kesejahteraannya harus dijaga,” tutupnya.
